Inilah babak baru negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel

photo author
- Rabu, 12 Maret 2025 | 12:00 WIB
Anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil tindakan pencegahan di sekitar pemakaman di komunitas Bani Suheila sebelum jenazah keluarga Bibas (tiga anggota) dan Oded Lifshitz diserahkan kepada tim Palang Merah Kamis (20/2/2025).  (ANTARA/Anadolu)
Anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengambil tindakan pencegahan di sekitar pemakaman di komunitas Bani Suheila sebelum jenazah keluarga Bibas (tiga anggota) dan Oded Lifshitz diserahkan kepada tim Palang Merah Kamis (20/2/2025). (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Babak baru gencatan senjata antara Hamas dengan Israel dimulai.


Hamas optimis pembicaraan dengan Israel akan membawa hasil kemajuan yang nyata.


Hamas menyatakan bahwa babak baru perundingan gencatan senjata dengan Israel resmi dimulai pada Selasa (11/3) malam dan optimistis bahwa pembicaraan tersebut akan bermuara pada "kemajuan nyata".

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Cancer besok Kamis 13 Maret 2025, mungkin perlu menyesuaikan sikap terhadap orang yang Anda cintai


"Hamas telah memulai babak baru negosiasi gencatan senjata," ucap pejabat tinggi Hamas, Abdel Rahman Shadid, dalam platform digital organisasi Palestina tersebut.

Ia menegaskan komitmen Hamas melibatkan diri "dengan tanggung jawab dan optimisme penuh", termasuk untuk pembicaraan yang dilakukan dengan utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan sandera, Adam Boehler.

"Kami harap babak kali ini menghasilkan langkah konkret menuju tahap kedua negosiasi untuk menghentikan agresi, memastikan ditariknya pasukan penjajah Israel dari Gaza, dan merampungkan kesepakatan pertukaran tahanan," kata Shadid.

Pekan lalu, Boehler bertemu dengan pejabat senior Hamas di Doha, Qatar, untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza, termasuk lima WN AS, tanpa sepengetahuan Israel.

Baca Juga: Menag: Lebaran Diperkirakan Jatuh pada 31 Maret 2025

Menurut pihak Israel, masih ada 59 sandera mereka di Jalur Gaza yang 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Sementara, lebih dari 9.500 orang Palestina saat ini masih ditahan di penjara Israel di mana mereka, menurut laporan HAM, didera siksaan dan pengabaian medis, sehingga menyebabkan banyak kematian.

Negosiasi tak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi Qatar berlangsung di Doha. Hal tersebut terjadi usai pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengulur-ulur fase kedua kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri pertempuran dan memastikan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Fase pertama gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel, yang dimediasi Qatar dan Mesir dengan dukungan Amerika Serikat, berlangsung dari 19 Januari hingga 1 Maret 2025.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Gemini besok Kamis 13 Maret 2025, saat ini cocok untuk mencari pekerjaan baru

Netanyahu masih belum melanjutkan gencatan senjata ke tahap kedua karena mengutamakan pembebasan lebih banyak sandera Israel, namun enggan berkomitmen menghentikan serangan dan menarik pasukan militernya dari Gaza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X