Hamas tuding Israel ingkar janji soal gencatan senjata, ini buktinya

photo author
- Rabu, 12 Februari 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi - Suasana pembebasan tawanan konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza.  (ANTARA/Anadolu)
Ilustrasi - Suasana pembebasan tawanan konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Lagi-lagi Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata dan terus menyerang Gaza.


Hamas menegaskan komitmennya untuk gencatan senjata, namun Israel terus mengingkarinya.


Selain gencatan senjata, Hamas juga menyampaikan komitmennya tentang kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel pada Selasa (11/2).

Baca Juga: Muhammad Habibi yang terpilih pada program Superkids Jakarta, ingin sukses di dunia musik


Menurut Hamas, Tel Aviv gagal memenuhi kewajibannya dan bertanggung jawab atas setiap kendala atau keterlambatan yang terjadi.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, Hamas juga menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengusulkan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dengan dalih rekonstruksi.

Hamas menyebut pernyataan tersebut sebagai tindakan "rasis" dan "undangan untuk pembersihan etnis" yang bertujuan menghapus perjuangan Palestina.

Baca Juga: Meroket 335,91 Persen, OJK Catat Transaksi Kripto Tembus Rp650,61 Triliun Sepanjang Tahun 2024

Sejak 25 Januari, Trump berulang kali mengusulkan agar warga Palestina di Gaza direlokasi ke negara-negara Arab di kawasan, seperti Mesir dan Yordania. Namun, gagasan ini telah ditolak baik oleh negara-negara Arab maupun para pemimpin Palestina.

Hamas menegaskan bahwa "rencana untuk mengusir rakyat kami dari Gaza tidak akan berhasil dan akan menghadapi perlawanan dari Palestina, dunia Arab, serta negara-negara Islam yang menolak segala bentuk pemindahan paksa. Semua skema pemindahan paksa akan gagal."

Kelompok itu juga menegaskan kembali bahwa pihaknya tetap berpegang pada kesepakatan gencatan senjata selama Israel melakukan hal yang sama. Hamas menekankan bahwa perjanjian tersebut telah dinegosiasikan serta dijamin oleh Mesir, Qatar, dan AS dengan pengawasan internasional.

Baca Juga: Angkat Drama Rumah Tangga, Produksi Film 'Our Son' Dimulai dari Jogja

"Penjajah (Israel) adalah pihak yang telah gagal memenuhi kewajibannya, dan mereka bertanggung jawab penuh atas segala keterlambatan atau kendala yang terjadi," demikian pernyataan Hamas.

Pada Senin, Trump memperingatkan bahwa "kekacauan besar" akan terjadi jika semua tawanan Israel di Gaza tidak dibebaskan sebelum Sabtu pukul 12:00 siang (17:00 WIB).

Sementara itu, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan peringatan kepada Hamas setelah menggelar rapat Kabinet Keamanan selama empat jam pada Selasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X