PBB tak akan setujui rencana Trump pindahkan paksa warga Gaza ke wilayah lain

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 09:32 WIB
Ilustrasi Jalur Gaza yang perlu segera proses rekonstruksi. ( ANTARA/foto-Anadolu)
Ilustrasi Jalur Gaza yang perlu segera proses rekonstruksi. ( ANTARA/foto-Anadolu)



HARIAN MERAPI - Perserikatan Bangsa-Bangsa bersikap tegas tidak akan menyetujui pemindahan paksa warga Gaza ke wilayah lain.


Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya Farhan Haq dalam pengarahan PBB, Senin (10/2).


Ditegaskan Haq, Perserikatan Bangsa-Bangsa menentang setiap usulan mengenai pemindahan paksa atau "pembersihan etnis" di Gaza.

Baca Juga: Ramai Tradisi Sadranan, harga bunga tabur pun meroket di depan Pasar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar


Pernyataan itu disampaikan juru bicara Guterres, Farhan Haq, guna menanggapi rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan tidak akan mengizinkan penduduknya kembali ke daerah kantong Palestina itu.

"Jelas Sekretaris Jenderal tidak setuju dengan apa pun yang melibatkan pemindahan paksa penduduk," kata Haq .

Pekan lalu, Guterres telah menegaskan posisinya bahwa tidak ada upaya menangani warga Palestina yang mengharuskan adanya “pembersihan etnis”, ujar Haq.

Baca Juga: Type X Konser di GOR Lembupeteng Tulungagung, 47 Ponsel Penonton Nyaris Digasak Komplotan Copet

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan diizinkan untuk kembali ke Gaza setelah mereka direlokasi ke komunitas baru di negara lain di Timur Tengah.

Ketika mengumumkan rencana kontroversialnya untuk Gaza, Trump mengeklaim bahwa dia bisa memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung pengungsi Palestina—klaim yang secara terbuka dibantah oleh kedua negara itu maupun oleh rakyat Palestina.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X