HARIAN MERAPI - Perserikatan Bangsa-Bangsa bersikap tegas tidak akan menyetujui pemindahan paksa warga Gaza ke wilayah lain.
Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya Farhan Haq dalam pengarahan PBB, Senin (10/2).
Ditegaskan Haq, Perserikatan Bangsa-Bangsa menentang setiap usulan mengenai pemindahan paksa atau "pembersihan etnis" di Gaza.
Baca Juga: Ramai Tradisi Sadranan, harga bunga tabur pun meroket di depan Pasar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar
Pernyataan itu disampaikan juru bicara Guterres, Farhan Haq, guna menanggapi rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan tidak akan mengizinkan penduduknya kembali ke daerah kantong Palestina itu.
"Jelas Sekretaris Jenderal tidak setuju dengan apa pun yang melibatkan pemindahan paksa penduduk," kata Haq .
Pekan lalu, Guterres telah menegaskan posisinya bahwa tidak ada upaya menangani warga Palestina yang mengharuskan adanya “pembersihan etnis”, ujar Haq.
Baca Juga: Type X Konser di GOR Lembupeteng Tulungagung, 47 Ponsel Penonton Nyaris Digasak Komplotan Copet
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan diizinkan untuk kembali ke Gaza setelah mereka direlokasi ke komunitas baru di negara lain di Timur Tengah.
Ketika mengumumkan rencana kontroversialnya untuk Gaza, Trump mengeklaim bahwa dia bisa memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung pengungsi Palestina—klaim yang secara terbuka dibantah oleh kedua negara itu maupun oleh rakyat Palestina.*