HET Pangkalan Rp 18.000, Diskopumdag Sukoharjo Awasi Harga Elpiji 3 Kilogram

photo author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 15:20 WIB
HET gas elpiji 3 kilogram di Jaea Tengah sebesar Rp18.000.Kg tidak lagi dijual di pengecer dan alasannya.  (instagram.com/danuarta_pro)
HET gas elpiji 3 kilogram di Jaea Tengah sebesar Rp18.000.Kg tidak lagi dijual di pengecer dan alasannya. (instagram.com/danuarta_pro)

Pengawasan dilakukan di agen dan pangkalan. Pengawasan dilakukan terhadap legalitas perijinan berusaha berupa perijinan usaha bidang perdagangan (NIB), tanda daftar gudang, sarana dan prasarana

Pengawasan juga dilakukan terkait distribusi elpiji 3 kilogram di tingkat agen. Pengawasan HET di tingkat pangkalan dan pengawasan ketersediaan barang.

"Termasuk pengawasan di wilayah perbatasan karena rawan pelanggaran. Masing-masing daerah sudah memiliki kuota dan barang sendiri sesuai warga segel elpiji 3 kilogram," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo mengajukan usulan kuota elpiji 3 kilogram ke pemerintah pusat tahun 2025 sebesar 40.033.26 matrik ton (MT) atau 13.344.420 tabung.

Baca Juga: Dampak efisiensi anggaran, perbaikan jalan di Kabupaten Karanganyar senilai Rp124 miliar terancam batal

Angka tersebut lebih besar dibanding kuota gas bersubsidi yang didapat tahun 2024 sebanyak 35.915 MT atau 11.971.666 tabung.

Pengajuan angka usulan tahun 2025 lebih banyak dibandingkan tahun 2024 mengingat pada tahun 2024 lalu realisasi penyaluran elpiji 3 kilogram melebihi kuota yang ditetapkan.

Total penyaluran gas bersubsidi tahun 2024 sebanyak 36.345.98 MT atau 12.115.327 tabung atau overload sekitar 1,2 juta tabung selama setahun.

Baca Juga: Pelaku begal payudara di Ngemplak Sleman ditangkap polisi

Iwan Setiyono mengatakan, pengajuan usulan kuota elpiji 3 kilogram tahun 2025 sudah disampaikan Pemkab Sukoharjo ke pemerintah. Saat ini pemerintah daerah masih menunggu realisasi kebijakan dari pusat.

Pemkab Sukoharjo mengajukan angka usulan kuota elpiji 3 kilogram tahun 2025 sebanyak 13.344.420 tabung berdasarkan hasil perhitungan dan kajian.

Hal itu melihat dari kenaikan realisasi penyaluran dibandingkan kuota gas bersubsidi yang didapat daerah dari pusat tahun 2024 lalu.

Baca Juga: BBPOM Jakarta Kaitkan Peredaran Obat Keras Ilegal dengan Fenomena Tawuran

"Jadi tahun 2024 lalu ada kenaikan sekitar 1,2 juta tabung atau overload realisasi penyaluran dibandingkan kuota yang didapat. Berdasarkan kuota tahun 2024 sebanyak 11.971.666 tabung dan realisasi penyaluran 12.115.327 tabung. Sedangkan usulan kuota tahun 2025 sebanyak 13.344.420 tabung," lanjutnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X