Dilansir dari The Guardian dalam artikel berbeda yang tayang pada Januari 2024, pertemuan AfD dengan kelompok Neo Nazi itu membahas terkait 'remigrasi', maksudnya pemulangan "migran ke tempat asal mereka.
"Remigrasi sebenarnya istilah dalam ilmu sosial yang berarti kembalinya imigran ke negara asalnya," kata salah satu jurnalis Correctiv yang tidak disebutkan namanya.
Menurut Correctiv, undangan pertemuan tertutup antara AfD dengan Neo Nazi itu menyebutkan agenda pembahasan sebuah konsep rencana remigrasi sebagai agenda politik.
Para migran yang memiliki izin tinggal, dan juga para migran dan keturunannya yang sudah menjadi warga negara Jerman, harus dideportasi ke negara asalnya apabila dinilai 'tidak beradaptasi dengan masyarakat mayoritas Jerman'.
Baca Juga: Resto Mbah Moeh di Prambanan Sajikan Menu Khas Masakan Jawa, Dekat Exit Tol Bokoharjo
Sebuah rencana yang memicu aksi demo yang diikuti puluhan ribu warga Jerman pada 16 Januari 2024 lalu.
Salah satu kelompok yang beraksi yakni aliansi 'Hand in Hand' yang menyerukan unjuk rasa melawan partai AfD dan kelompok Neo Nazi.
"Melarang AfD dan mencabut hak-hak dasar anggota terkemuka di Jerman merupakan beberapa tindakan yang diserukan oleh para pengunjuk rasa dan politisi," tulis The Guardian terkait aksi tersebut.
Selain rencana deportasi massal, kelompok Neo Nazi juga dianggap meresahkan bagi warga Jerman karena telah melakukan serangan teror.
Baca Juga: Pidato Donald Trump: AS Hanya Akui Kelamin Pria dan Wanita
4. Mendagri Jerman: Teror dari Kelompok Neo Nazi Sangat Memalukan
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser menuturkan pihaknya menyetujui rancangan undang-undang untuk mendirikan yayasan di Berlin terkait serangan teror Neo Nazi.
"Pembunuhan oleh teroris Neo Nazi dan kegagalan negara untuk menyelidikinya dengan benar tetap menjadi aib bagi negara kita," tegas Nancy sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency dalam artikel yang tayang pada November 2024 lalu.
"Perlakukan pihak berwenang terhadap keluarga korban sebagai tersangka, alih-alih mengejar pelakunya, kasus serangan teror itu menjadi hal yang sangat memalukan," tandasnya.