HARIAN MERAPI - Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menyebut pendirian Sekolah Rakyat yang digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) tak memiliki urgensi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menanggapi gagasan pendirian Sekolah Rakyat oleh Kemensos sebagai tak punya urgensi karena berbagai hal.
Muhadjir Effendy menanggapi rencana pendirian Sekolah Rakyat dari Kemensos itu usai menghadiri acara Milad ke-17 Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School ( PPM MBS) Yogyakarta di Prambanan Sleman, Senin (20/1/2025).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, gagasan mendirikan Sekolah Rakyat tidak ada urgensi karena angka partisipasi murni terutama di level sekolah dasar, madrasah, dan ibtidaiah saja sudah di atas 90 persen.
Baca Juga: Sri Sultan HB X bersama tokoh lintas agama tanam pohon di Nawang Jagad Pakem
Namun demikian, Muhadjir Efffendy yang saat ini menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji itu mengaku belum tahu seperti apa Sekolah Rakyat yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Kemensos.
"Selain itu, saya juga sudah tidak punya otoritas karena bukan lagi Mendikbud," katanya.
Muhadjir Effendy berada di Yogyakarta untuk menghadiri Milad ke-17 PPM MBS Yogyakarta, dan menjadi penceramah tabligh akbar di acara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir Effendy yang juga Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, juga meresmikan Resto Mbah Moeh di Jalan Prambanan-Piyungan KM 3 Yogyakarta.
Baca Juga: Ketua Panpel: Sudah 29 PWI provinsi daftar HPN 2025 di Banjarmasin
Rumah Makan dan Resto Mbah Moeh merupakan unit usaha baru yang didirikan oleh PPM MBS Yogyakarta, sebagai salah satu upaya mendukung pengembangan lembaga pendidikan yang kini sudah berusia 17 tahun.
Muhadjir Effendy mengaku mengapresiasi inisiatif dan keberanian PPM MBS Yogyakarta mendirikan resto tradisional di kawasan wisata Prambanan.
"Ini memang satu upaya yang selalu saya dorong agar semua amal usaha itu punya income center, sehingga lembaga pendidikan tidak tergantung dari santrinya," kata Muhadjir Effendy.
Dia berharap, dengan adanya unit-unit usaha syukur-syukur semua pembiayaan pondok pesantren bisa ditutup dari unit-unit usaha atau income center tersebut.
Baca Juga: Peternak diminta waspadai penularan PMK akibat cuaca ekstrem