Agus mengatakan, momen perayaan Nataru diikuti dengan kenaikan volume sampah buangan masyarakat.
Kondisi tersebut terjadi merata di 12 kecamatan dengan angka kenaikan bervariasi.
Namun demikian apabila dihitung secara tingkat daerah maka angka kenaikan sekitar 5-10 persen dibanding waktu normal 220 ton per hari sampah masuk ke TPS Mojorejo Bendosari.
Kenaikan volume sampah buangan masyarakat merupakan hal normal. Agus menjelaskan, hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat sehingga berdampak pada munculnya sampah.
DLH Sukoharjo langsung merespon cepat dengan melakukan pengangkutan sampah buangan masyarakat. Percepatan dilakukan petugas agar jangan sampai terjadi penumpukan sampah buangan masyarakat.
Apabila dibiarkan maka tumpukan sampah akan menimbulkan masalah seperti pencemaran udara dan lingkungan menjadi kotor.
"Momen Nataru ini kami perkirakan ada kenaikan volume sampah buangan masyarakat sekitar 5-10 persen dibanding waktu normal," katanya.
Baca Juga: Rumah di Bungur Jakarta Pusat terbakar, dua orang meninggal, begini kronologinya
"Penanganan sudah kami lakukan dengan percepatan pengangkutan sampah ke TPA Mojorejo. Kami juga meminta petugas di tingkat desa melakukan hal sama dan jangan sampai terjadi penumpukan sampah," lanjutnya. *