Sekolah Sastra Sleman Selenggarakan Workshop Penyuntingan Naskah

photo author
- Minggu, 29 Desember 2024 | 19:30 WIB
 Suasana pelaksanaan Workshop Penyuntingan yang diprakarsai Sekolah Sastra Sleman.  (Foto: Sulistyanto)
Suasana pelaksanaan Workshop Penyuntingan yang diprakarsai Sekolah Sastra Sleman. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Istilah editor bukan hal asing dalam dunia tulis-menulis. Editor dikenal pula bertanggung jawab terhadap keseluruhan fungsi penyuntingan (editing) pada suatu naskah.

Antara lain, naskah yang akan diterbitkan oleh perusahaan media massa maupun penerbit buku. Sehingga tugas editor meliputi beberapa hal seperti mencari, memperbaiki naskah serta foto/gambar pendukung untuk dipublikasikan.

Demikian diungkap Ketua Umum Pasbuja Kawi Merapi Sleman, Sutopo Sgh saat menjadi pemateri Workshop Penyuntingan yang diprakarsai Sekolah Sastra Sleman (S3) di Kuliner Kembang Ndhesa Sleman, Minggu (29/12/2024).

Baca Juga: Jalan Ambles Makin Meluas, Ruas Jalan Alternatif Gunungkudul-Klaten Ditutup

Sutopo yang juga jurnalis senior di Kedaulatan Rakyat (KR) Group menegaskan pula, sebenarnya siapa siapa saja bisa menjalankan tugas penyuntingan/pengeditan tulisan.

“Pasalnya, setiap penulis sebelum mengirim hasil tulisannya kepada redaksi maupun tim penyusun buku, idealnya dibaca ulang. Bahkan, tak cukup satu kali, sehingga yakin betul hasil tulisannya sudah benar,” terangnya.

Kegiatan atau tahapan membaca ulang, sebut Sutopo, bisa disebut sebagai editing awal. Dengan demikian, hasil karya tulisannya tak membebani tim editor/penyunting.

Baca Juga: Pelaku Sudah Diproses Hukum, Polres Gunungkidul Berhasil Ungkap 50 Kasus Narkoba

Ditambahkan, persaingan penerbitan koran/majalah maupun produk dari suatu media massa kian ketat, sehingga tampilan menjadi salah satu penilaian pembaca.

Banyaknya kesalahan penulisan dapat memberi kesan, tahapan pembuatan naskah dan sampai dipublikasikan yang merupakan hasil kerja dari suatu tim tak serius, sehingga menurunkan tingkat kepercayaan pembaca.

Dengan demikian usaha untuk meningkatkan kualitas tulisan/berita, juga perlu diimbangi usaha untuk meminimalkan kesalahan penulisan.

Baca Juga: Prabowo Soal Koruptor: Bukan Saya Maafkan, yang Kau Curi Kembalikan!

Khususnya dalam pembuatan koran dituntut untuk bekerja cepat, mengejar 'deadline.'

Meski demikian, tetap diperlukan tingkat ketelitian dan kecermatan, sehingga bisa menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam suatu karya. Sehingga, ia tegaskan, sangat penting bagi penulis untuk membaca ulang lagi setelah menyelesaikan tulisannya.

Dalam kesempatan tersebut Sutopo mengusung tema Editing Naskah untuk Koran/Majalah. Sedangkan dua pemateri lainnya, yakni Veronika Naning (tema, Editing Buku) dan Akhiyadi (tema, Editing Tulisan Pribadi).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X