Pasbuja Kawi Merapi gelar workshop bertajuk Menulis di Media Massa, bagian dari Sekolah Sastra Sleman, begini materinya

photo author
- Sabtu, 4 Mei 2024 | 20:30 WIB
Sebagian peserta workshop Menulis di Media Massa ketika foto bersama dengan panitia dan pemateri. (Foto: Sulistyanto)
Sebagian peserta workshop Menulis di Media Massa ketika foto bersama dengan panitia dan pemateri. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI- Paguyuban Sastra Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi Kabupaten Sleman menggelar workshop bertajuk Menulis di Media Massa, Sabtu (4/5/2024).

Workshop yang diikuti 18 peserta asal Sleman, Kulon Progo, Bantul Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Bandung Jawa Barat tersebut dilaksanakan di komplek Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman.

Menurut Ketua Pasbuja Kawi Merapi, Sutopo Sugihartono, rangkaian kegiatan tersebut merupakan program kerja baru dari Pasbuja Kawi Merapi yang diberi nama, Sekolah Satra Sleman (S-3).

Baca Juga: Mengenal Jaran Kepang Papat, kesenian sakral di Kaki Gunung Andong, Kabupaten Magelang

“Jadi, para peserta workshop Menulis di Media Massa sekarang ini merupakan yang pertama kali mengikuti program S-3 dengan penggagasnya Pasbuja Kawi Merapi,” ungkap Topo.

Berbagai kegiatan S-3 lain, sebutnya, sewaktu-waktu dapat pula digelar, antara lain terkait pelatihan ataupun workshop menulis cerkak, geguritan, macapat hingga panatacara.

Dengan kata lain program-program S-3 Pasbuja Kawi Merapi lebih fokus pada kegiatan-kegiatan literasi. Adapun sebagai Kepala Sekolah S-3 Pasbuja Kawi Merapi, yakni Budi Sarjono.

Suatu hal disyukuri pula, lanjut Topo, Pasbuja Kawi Merapi yang berdiri pada 2018 silam, saat ini sudah berbadan hukum alias punya akta notaris. Dalam waktu dekat pun akan memiliki kantor operasional di kawasan Depok Sleman.

Baca Juga: Pendaftaran PPK dan PPS Pilkada, kapan dan syarat serta cara mendaftar

Adapun pemateri workshop tersebut Fadmi Sustiwi (wartawan senior SKH Kedaulatan Rakyat) dengan moderator, R Toto Sugiharto. Isi materi terutama terkait penulisan opini.

“Di dalam dunia jurnalistik kita mengenal adanya tiga model tulisan karya jurnalistik, yaitu berita, feature dan opini,” ungkap Fadmi yang biasa pula disapa Niniek.

Menurutnya, opini adalah sebuah karya yang merupakan pendapat (opini) tentang suatu peristiwa atau masalah. Hasil penulisan merupakan masukan, gagasan bahkan kritikan terhadap suatu peristiwa. Selain itu ditulis dengan bahasa ilmiah populer dan akan sangat bagus jika bahasannya juga dikaitkan dengan teori maupun pandangan ahli.

“Sehingga kemudian muncul kutipan, tetapi bukan berarti semuanya harus kutipan. Sedangkan yang termasuk tulisan opini, yakni kolom, artikel dan tajuk rencana atau editorial juga pikiran pembaca,” jelasnya.

Baca Juga: Enam kekhasan dan keunikan masa remaja, di antaranya masa mencari identitas diri

Ditambahkan Niniek, siapa pun boleh mengirimkan tulisan opini dan dengan tema apapun. Meski demikian tetap ada rambu-rambunya dan etika yang perlu diperhatikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X