Hadapi libur Nataru, BPBD Sukoharjo ingatkan jalur rawan bencana alam, ini lokasinya

photo author
- Senin, 23 Desember 2024 | 12:30 WIB
BPBD Sukoharjo melakukan penanganan pohon tumbang.  (Dok. BPBD Sukoharjo)
BPBD Sukoharjo melakukan penanganan pohon tumbang. (Dok. BPBD Sukoharjo)

Baca Juga: Dieng Tetap Destinasi Menarik di Libur Nataru

BPBD Sukoharjo membagi dua fase kerawanan bencana alam. Pertama yakni fase menjelang akhir tahun dimana bencana alam diwaspadai bersamaan dengan momen perayaan Natal dan tahun baru. Pada periode Desember 2024 diperkirakan ada peningkatan curah hujan disertai angin kencang.

Selama satu bulan tersebut dan menjelang akhir tahun 2024 masyarakat diminta tetap waspada. Khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan banjir seperti di bantaran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Termasuk warga yang tinggal di wilayah rawan angin kencang berdampak pada pohon tumbang.

Fase kedua yakni pada periode Januari dan Februari 2025 dimana merupakan waktu terjadinya puncak musim hujan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan. Selain itu, BPBD Sukoharjo juga sudah menerima informasi awal dari BMKG terkait kondisi cuaca termasuk waktu puncak musim hujan.

"Jelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025 masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem berdampak pada kerawanan bencana alam selama periode Desember 2024 dan Januari-Februari 2025 karena merupakan fase puncak musim hujan," lanjutnya.

Sebagai bentuk kewaspadaan tersebut maka BPBD Sukoharjo gencarkan pemantauan wilayah. Termasuk mengaktifkan tanggap bencana alam sampai ditingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga: Peringati Hari Ibu 2024, Pelajar SMP dan SMA di DIY Deklarasi Tolak Pernikahan Dini

Pemkab Sukoharjo sendiri sudah memiliki kecamatan dan desa tanggap bencana tersebar disejumlah wilayah. Keberadaanya kembali diaktifkan dengan melibatkan unsur terkait.

"Dimulai dari deteksi dini, pencegahan dan penanganan apabila bencana alam sampai terjadi ditingkat kecamatan, desa dan kelurahan. Petugas terkait dilibatkan bersama masyarakat," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah melakukan kesiapsiagaan bencana alam dengan melibatkan OPD dan pihak terkait lainnya. Khusus OPD seperti melibatkan BPBD, DKK, Dinsos, RSUD dan lainnya. Nantinya masing-masing OPD melakukan tugas sesuai dengan tupoksinya.

Salah satu kesiapsiagaan dilakukan Pemkab Sukoharjo yakni terkait pemenuhan kebutuhan logistik makan dan minum saat terjadinya bencana alam. Jaminan diberikan kepada warga terdampak bencana alam oleh pemerintah dehhh memberikan makan dan minum gratis.

Pemkab Sukoharjo juga akan menyiapkan kebutuhan dasar kesehatan berupa pengobatan kepada warga terdampak bencana alam. Sebab warga yang tinggal di pengungsian saat banjir terjadi rawan sakit.

Baca Juga: Mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Jember Raih Juara 1 Puteri Bahari Indonesia 2024

"Pemkab Sukoharjo sudah menyiapkan logistik seperti makan dan minum termasuk obat terkait kesiapsiagaan bencana alam. Bahkan apabila diperlukan akan didirikan dapur umum dan tempat pelayanan kesehatan pengobatan gratis di lokasi pengungsian. Kebutuhan tersebut sudah dikoordinasikan dengan OPD terkait," ujarnya.

Koordinasi antara OPD tersebut seperti terlihat saat bencana alam angin kencang melanda sejumlah wilayah di Sukoharjo beberapa hari lalu. Usai kejadian banyak pohon tumbang dan bangunan rusak. Penanganan dilakukan oleh sejumlah OPD dan pihak terkait lainnya.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X