Israel kembali serang rumah sakit di Gaza Utara, pasokan listrik lumpuh total, begini kondisinya

photo author
- Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang di Gaza. Pasokan listrik di RS Kamal Adwan, Gaza utara, terputus total pada Minggu (22/12/2024) setelah serangan drone Israel menghantam generator listrik dan tangki bahan bakar fasilitas tersebut.  (ANTARA/Anadolu)
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang di Gaza. Pasokan listrik di RS Kamal Adwan, Gaza utara, terputus total pada Minggu (22/12/2024) setelah serangan drone Israel menghantam generator listrik dan tangki bahan bakar fasilitas tersebut. (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Israel kembali menyerang rumah sakit di Gaza hingga menimbulkan kerusakan fatal.


Kali ini Israel menyerang dengan drone ke RS Kamal Adwan di Gaza Utara hingga aliran listrik terputus total.


Serangan drone Israel menghantam generator listrik dan tangki bahan bakar fasilitas tersebut.

Baca Juga: Ciptakan Situasi Aman Jelang Natal dan Tahun Baru, Polsek Ngaglik Inisiasi Pertemuan Lintas Iman

Menurut saksi mata, drone Israel menargetkan generator listrik dan tangki bahan bakar di rumah sakit yang berlokasi di kota Beit Lahia itu, sehingga seluruh fasilitas tidak memperoleh pasokan listrik.

Marwan Al-Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan di Kementerian Kesehatan Gaza, menyebut situasi di rumah sakit tersebut "kritis" dan mengatakan komunikasi dengan staf medis telah terputus.

Pada Sabtu, Direktur Rumah Sakit, Hussam Abu Safiya, mengungkapkan bahwa fasilitas medis tersebut menghadapi serangan bom Israel yang "belum pernah terjadi sebelumnya," yang menyebabkan kerusakan besar.

Sejak 5 Oktober, Israel melanjutkan operasi darat besar-besaran di Gaza Utara dengan dalih mencegah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk berkumpul kembali.

Baca Juga: Underpass Joglo Surakarta Dipastikan Tuntas Akhir Tahun Ini

Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan memaksa penduduknya meninggalkan rumah mereka.

Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan yang memadai, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, belum diizinkan masuk kembali ke wilayah tersebut, yang membuat penduduk berada di ambang kelaparan.

Serangan itu merupakan episode terbaru dari perang brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Transaksi QRIS Tak Dikenakan PPN 12 Persen, Ini Pejelasan Menko Airlangga

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X