Suyamti mengatakan, kenaikan harga pangan menjelang perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 merangkak naik terjadi pada telur ayam dan komoditas sayuran khususnya cabai.
Penyebabnya dipengaruhi faktor cuaca ekstrem dimana berdampak pada bencana alam di sejumlah daerah penghasil tanaman pangan.
Bencana alam seperti banjir juga membuat transportasi pengiriman barang kebutuhan pokok pangan menjadi terhambat. Akibatnya berpengaruh pada stok barang di pedagang.
"Beberapa daerah penghasil sayuran terdampak cuaca ekstrem hujan deras dan angin kencang hingga banjir membuat hasil panen kurang maksimal dan pengiriman barang terhambat," ujarnya.
Baca Juga: Begini penjelasan Gibran terkait pemecatan dirinya dari PDI Perjuangan
Bencana alam juga membuat permintaan bahan pokok pangan seperti sayuran meningkat di sejumlah daerah. Padahal petani didaerah penghasil panennya kurang maksimal.
"Paling terlihat sekarang cabai harga merangkak naik. Hampir setiap hari ada kenaikan harga. Telur ayam juga," lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, berdasarkan data diketahui harga beras premium Rp 14.000 per kilogram, beras medium Rp 13.000 per kilogram, gula pasir Rp 17.000 per kilogram.
Minyak goreng curah Rp 17.700 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 19.000 per liter, Minyakkita Rp 16.300 per liter.
Baca Juga: Para Siswa SD WNI di Kairo Mesir Sambut Prabowo Kenakan Pakaian Adat Sumbar: Bangga, Senang
Daging sapi paha depan Rp 120.000 per kilogram, daging ayam Rp 34.000 per kilogram, tepung terigu Rp 12.500 per kilogram, kedelai impor Rp 13.000 per kilogram.
Bawang merah Rp 38.000 per kilogram, bawang putih honan Rp 38.000 per kilogram, bawang putih kating Rp 42.000 per kilogram, bawang Bombay Rp 24.000 per kilogram.
"Harga cabai ada kenaikan menjelang perayaan Nataru. Tapi untuk bahan pangan lain harganya masih stabil," ujarnya.
Baca Juga: Rugikan negara Rp1 miliar, pelaku pengoplos gas subsidi diringkus polisi di Cianjur
Iwan memastikan stok bahan pokok pangan menjelang Nataru aman. Sebab barang masih tersedia di pedagang dan mudah ditemui masyarakat. *