Pedagang di Sukoharjo Tak Berani Stok Cabai Banyak di Saat Harga Cabai Stabil Tinggi, Ini Alasannya

photo author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 14:55 WIB
Harga cabai rawit merah terus naik. ( Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Harga cabai rawit merah terus naik. ( Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pedagang cabai memiliki kulakan dan stok cabai seadanya sesuai dengan kemampuan.

Pedagang tidak berani menyimpan cabai dalam jumlah banyak karena khawatir tidak laku dan barang rawan rusak. Hal ini terjadi karena harga cabai masih stabil tinggi.

Pedagang Pasar Kartasura Suyamti, Senin (5/8/2024) mengatakan, harga cabai sebelumnya terus mengalami kenaikan dan hingga saat ini masih stabil tinggi.

Baca Juga: Exit Tol Baru Kota Salatiga Bakal Dinamakan Exit Tol Tamansari, Ini Alasannya, Petinggi Salatiga, Kabupaten Semarang Sudah Bertemu

Kondisi tersebut membuat pedagang keberatan. Sebab di satu sisi pedagang harus mengeluarkan modal lebih untuk kulakan barang.

Di sisi lain permintaan masyarakat stabil cenderung turun karena beban pengeluaran yang dikeluarkan lebih besar.

Pedagang berusaha tetap melanjutkan usaha dengan berdagang. Namun demikian, stok cabai yang dijual dibatasi atau seadanya.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir besarnya pengeluaran untuk kulakan. Selain itu juga mengantisipasi kerugian akibat cabai tidak laku.

Baca Juga: Dua pimpinan Gerindra silaturahmi ke Habib Rizieq, ada apa ?

"Kalau stok barang terlalu banyak itu harus keluar modal besar dan kalau tidak laku cabai bisa rusak dan rugi. Jadi stok barang seadanya atau dibatasi saja menunggu harga turun," ujarnya.

Suyamti mengatakan, saat ini hanya berani mengambil stok cabai maksimal satu karung berisi 20 kilogram cabai berbagai jenis.

Jumlah tersebut lebih rendah dibanding sebelumnya bisa di atas 30-40 kilogram.

Baca Juga: Kegiatan menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, ada lomba RT Inovatif dan digelar pada malam hari

"Stok 20 kilogram itu juga baru habis dalam waktu empat sampai lima hari. Itu harus habis kalau sudah kelewat satu minggu kualitas bisa turun seperti layu dan busuk," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X