Napak Tilas Jenderal Soedirman Menjadi Santri Pengajian Muhammadiyah dari Bintaran Wetan hingga Kauman

photo author
- Minggu, 17 November 2024 | 21:30 WIB
Rangkaian kegiatan Napak Tilas Jenderal Soedirman Menjadi Santri Pengajian Muhammadiyah.  (Foto: Sulistyanto)
Rangkaian kegiatan Napak Tilas Jenderal Soedirman Menjadi Santri Pengajian Muhammadiyah. (Foto: Sulistyanto)

Dalam kondisi sakit parah, tetap punya keberanian dalam Perang Gerilya. Sehingga, dengan digelarnya napak tilas tersebut juga bagian dari meneladani jiwa nasionalisme, patriotisme maupun dalam beragama/semangat belajar agama Islam.

Tampak hadir pula dalam kegiatan tersebut dan ikut foto bersama sebelum pawai napak tilas, antara lain Kombes Pol. Alfian Nurrizal, S.H., S.I.K., M.Hum. (Direktur Lalu Lintas Polda DIY) serta anak bungsu Jenderal Soedirman, Ir HM Teguh S.

Baca Juga: Erick ingin tiru Jepang dalam pembinaan sepak bola usia dini

Ada lagi, Kepala Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Soedirman Mayor Caj. Heru Santoso, Direktur Produksi KR Group, Baskoro Jati Prabowo SSos dan perwakilan pengurus Pandu Wreda HW dari sejumlah daerah di sekitar DIY.

Baik HM Teguh maupun Heru Santoso mengungkapkan, kompleks Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Soedirman dapat digunakan untuk menggelar aneka kegiatan bermanfaat.

“Kegiatan Napak Tilas Jenderal Soedirman Menjadi Santri Pengajian Muhammadiyah dalam rangka Milad Gerakan Kepanduan HW termasuk kegiatan banyak manfaatnya. Kami merasa senang menjadi tempat untuk kegiatan tersebut,” tandas Heru. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X