HARIAN MERAPI - Ribuan murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunungkidul terserang penyskit gondongan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul melakukan pemetaan terhadap persebaran penyakit gondongan di satuan pendidikan seluruh kapanewon.
Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul untuk melakukan pencegahan.
"Secara khusus kami sudah menghubungi sekolah-sekolah untuk mendata siswa yang terserang gondongan," katanya, Sabtu (16/11) .
Baca Juga: Goa di Proyek JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul, Begini Penjelasan Peneliti UGM
Data awal yang berhasil dicatat berdasarkan laporan sekolah-sekolah jumlah siswa yang terserang gondongan mencapai 1.000 lebih. Jumlah ini merupakan akumulasi, sehingga saat ini, ada pelajar yang sudah kembali mengikuti kegiatan belajar-mengajar ada yang dalam pengobatan.
Selain meminta laporan dari sekolah-sekolah pihaknya juga mengimbau agar melakukan upaya pencegahan penyakit yang disebabkan karena virus Paramyxovirus tersebut.
"Sebagian sekolah sudah kami imbau agar anak yang terkena gondong, istirahat," imbuhnya.
Baca Juga: Mengenal Brucellosis, penyakit yang ancam hewan ternak sekaligus bisa menular ke manusia
Sekretaris Disdik Gunungkidul, Agus Subariyanta mengatakan pemetaan yang dilakukan bukan dalam bentuk kanal website. Disdik lebih memaksimalkan aplikasi percakapan sekolah-sekolah untuk melakukan pendataan potensi awal. Saat ini beberapa sekolah telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas dalam melakukan edukasi dan penanganan gondong terhadap pelajar.
Pihaknya mengaku kaget ketika dalam data awal ada 1.000 lebih kasus gondong yang menyerang anak-anak. Meski ribuan kasus, namun angka tersebut tidak merepresentasikan beberapa sekolah saja. Persebarannya merata. Dalam satu sekolah hanya ada satu atau dua saja anak terkena gondong.
"Untuk tindakan preventif yang dilakukan dengan melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS)," terangnya. *