Munajat untuk Palestina dan Indonesia di Masjid Jogokariyan, ada penyembelihan kerbau hingga Subuh Akbar

photo author
- Senin, 21 Oktober 2024 | 17:55 WIB
Rangkaian acara Munajat untuk Palestina dan Indonesia di Masjid Jogokariyan, Yogya.  (Dok. Masjid Jogokariyan)
Rangkaian acara Munajat untuk Palestina dan Indonesia di Masjid Jogokariyan, Yogya. (Dok. Masjid Jogokariyan)

HARIAN MERAPI - Acara bertajuk Munajat untuk Palestina dan Indonesia dilaksanakan dua hari di kompleks Masjid Jogokariyan, Yogya, Sabtu-Minggu (19-20/10/2024).

Beberapa agenda penting dalam rangkaian acara dengan tema besar, Masjid untuk Kesejahteraan Rakyat tersebut, misalnya ada penyembelihan kerbau dan anak sapi.

Ada pula Orasi Kebangsaan oleh Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustadz HM Jazir ASP, Qiyamul Lail dan Subuh Akbar. Bahkan, ada pembagian daging kerbau/anak sapi ke masjid lain yang juga serentak menggelar kegiatan serupa.

Dalam siaran persnya, Senin (21/10/2024), panitia kegiatan, Haidar Muhammad menjelaskan, piihaknya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak, sehingga acara yang digelar selama dua hari tersebut berjalan lancar.

Baca Juga: Cegah dan lawan hipertensi dengan bahan alami yang dapat diperoleh di alam. Ini contoh dan resepnya

Selain di Masjid Jogokariyan, Munajat untuk Palestina dan Bangsa Indonesia dapat pula diselenggarakan secara serentak di masjid-masjid lain yang tersebar di DIY maupun Indonesia.

Khususnya yang di Masjid Jogokariyan, setelah Subuh segenap peserta antusias mendengarkan Orasi Kebangsaan secara langsung yang disampaikan Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustadz H. Muhammad Jazir ASP.

“Setelah mendengarkan Orasi Kebangsaan, segenap jamaah dipersilakan menikmati sarapan gratis dengan masakan olahan daging hasil penyembelihan kerbau maupun anak sapi,” terang Haidar.

Sebagian daging hasil penyembelihan kerbau/anak sapi dibagikan pula kepada 13 takmir masjid yang menyelenggarakan Subuh berjamaah dan munajat serentak pada Minggu (20/10/2024).

Baca Juga: Seorang Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia Usai Menabrak Truk Tronton, Ini Kronologi Kecelakaan Lalu Lintas di Kulon Progo

“Momentum ini juga bertepatan dengan pergantian kepemimpinan di Indonesia, dan kita berdoa agar Allah SWT memberikan kepemimpinan yang baik, yang menyayangi rakyatnya, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” papar Haidar.

Sementara itu, menurut Ustadz HM Jazir, penyembelihan kerbau dan anak sapi bukanlah sebuah ritual, melainkan merupakan bahasa untuk menyampaikan perasaan terdalam kita.

“Penyembelihan hewan itu bermakna menyembelih kemusyrikan pada zaman ini, yaitu penyembahan pada harta dan kekuasaan. Juga bahwa kita meyakini Zionisme, yang dilambangkan oleh sesembahan Yahudi yang sesat, anak sapi, sedang sekarat mati!,” tegasnya.

Sedangkan daging hasil penyembelihan dimasak dan dihidangkan bagi segenap jamaah/masyarakat antara lain untuk mengajak lebih banyak warga melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di masjid.

“Kami meyakini shalat berjamaah adalah pembuka pintu keberkahan dari Allah SWT yang akan menyelamatkan negeri kita. Shalat dan Alquran juga merupakan sumber kekuatan para pejuang kemerdekaan di Palestina,” tuturnya.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X