Khusus untuk TPA Mojorejo Bendosari kewenangan pengelolaan ditangani DLH Sukoharjo.
Karena itu, ditegaskan Agus larangan membakar sampah dan membuang puntung rokok masih menyala juga diterapkan di sana.
"Cuaca panas musim kemarau meningkatkan kerawanan kebakaran. Suhu tinggi dalam memicu api dan perlu kewaspadaan. Terlebih di TPA Mojorejo, Bendosari merupakan paling rawan karena disana kandungan gas metan sangat besar," lanjutnya.
DLH Sukoharjo sudah meminta kepada petugas melakukan pengawasan penuh di TPA Mojorejo, Bendosari.
Baca Juga: Korban genosida Israel di Gaza, 24 persen anak muda, ini data lengkapnya
Termasuk di saat proses pengangkutan dan pembuangan sampah harus dipastikan tidak ada sumber api ditinggalkan dan bisa memicu kejadian kebakaran.
Agus menjelaskan, di TPA Mojorejo Bendosari sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah modern dengan menghasilkan gas metan.
Keberadaan gas metan sangat banyak dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
"Gas metan inilah apabila ada api pemicu maka bisa menimbulkan kebakaran. Terlebih lagi suhu udara tinggi karena pengaruh musim kemarau," lanjutnya.
Baca Juga: PSS Sleman Tumbang di Kandang Persebaya pada Laga Pekan Pertama BRI Liga 1 Indonesia
Agus Suprapto mengatakan, kondisi cuaca panas terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini berdampak pada kondisi tumpukan sampah di TPA Mojorejo Bendosari kering dan rawan terjadi kebakaran.
Banyaknya sampah di TPA Mojorejo Bendosari dipantau ketat oleh petugas.
Baca Juga: Iptu Sapti Rahayu raih 4 medali SMAC III 2024, diikuti 9 negara
Kerawanan kebakaran semakin meningkat mengingat di TPA Mojorejo Bendosari juga banyak kandungan gas metan yang sangat mudah terbakar.