Terkait penguatan Moderasi Beragama, sebut Alissa, juga banyak diapresiasi publik. Menariknya lagi, kampung Moderasi Beragama yang awalnya akan diluncurkan 1.000 kampung akhirnya saat ini menjadi 2.650 kampung.
Padahal anggaran yang ada hanya cukup untuk 1.000 kampung. Artinya program ini tak lagi driven by state actor, namun telah menjadi milik masyarakat dan didukung pemerintah daerah setempat.
“Saya jadi ingat pemikiran Peter Senge, perubahan sistemik tidak bisa bekerja secara reaktif, tapi dengan perubahan kebijakan secara mendasar. Hal itu telah dilakukan Kemenag,” jelas Alissa.
Baca Juga: Akupuntur jadi pilihan perlancar ASI, simak penjelasan dokter
Selain Alissa, pembicara seminar yang dihadirkan dalam acara yang digagas Pendiri/Ketua MarkPlus Hermawan Kartajaya tersebut, antara lain ada Gubernur DIY (diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Sukamto).
Ada lagi, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dan pejabat Kemenag. Selain di Yogya, IMF 2024 diselenggarakan pula di Pekanbaru (5-6 Agustus 2024) dan Palembang (7-8 Agustus 2024).
Disambung ke Manado (12-13 Agustus 2024), Bali (14-15 Agustus 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024), dan Surabaya (21-22 Agustus 2024). Khusus di Yogya, IMF 2024 juga dimeriahkan stand-stand pameran.
Misalnya, pameran capaian kinerja dan konsultasi layanan Kemenag, pameran foto Sukses Penyelenggaraan Haji 2024 dan layanan Satgas Halal DIY. *
