Menurut Sidig, spora yang dihasilkan oleh bakteri antraks dapat hidup selama 40-80 tahun di dalam tanah dan mampu bertahan dalam suhu berapapun sehingga tetap berbahaya walaupun telah dimasak/direbus.
"Di Gunungkidul setiap tahunnya selalu ditemukan kasus antraks pada manusia, yang didominasi penyakit antraks dengan gejala kerusakan kulit," tandasnya.
Baca Juga: Ini kedekatan NasDem dengan PKB menyongsong Pilkada 2024 menurut Surya Paloh
Dalam kesempatan itu warga juga berkomitmen untuk bersama-sama menciptakan situasi kondusif dalam rangka Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di wilayah Gunungkidul.
Tekad itu tertuang saat pembacaan deklarasi dalam rangka menciptakan ketertiban dan keamanan di Gunungkidul yang dipimpin ketua kelompok sapi Tumiyo dan diikuti seluruh peserta sosialisasi.(*)