HARIAN MERAPI - Pagi itu, 27 Mei 2024, Yogyakarta International Airport telah diramaikan oleh 19 pesepeda serta pendukung dari Lombok Charity Ride 2024.
Sejak pukul 7.40 pagi, mereka telah memasuki Daerah Istimewa Yogyakarta, menuju ke Sragen sebagai etape berikutnya.
Acara bertajuk amal yang diselenggarakan oleh Grean Fly Cycling Team ini adalah sebuah acara penggalangan dana gowes Jakarta-Lombok sejauh 1.500 kilometer yang akan dipersembahkan untuk 1.500 guru di Lombok Utara.
Baca Juga: Siapa Selebgram Indonesia yang jual visa haji ilegal dan ditangkap kepolisian Saudi?
Total ada sebanyak 19 pesepeda, yang disebut 19 ‘pejuang’, ini dilepas dari OCBC Tower, Jakarta Selatan, pada tanggal 25 Mei 2024.
Jarak sejauh 1.500 kilometer ini akan ditempuh selama delapan hari. Jika tidak ada halangan, tanggal 1 Juni 2024 19 Pejuang akan tiba di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Lombok Charity Ride 2024 merupakan bentuk kerja sama dengan Perkumpulan IOA, sebuah organsasi non-profit yang mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia.
Bagi IOA, penggalangan dana ini adalah sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Menghafal Alquran Juz 30 jadi ujian siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman
“Selain menggalang dana, Lombok Charity Ride juga bertujuan untuk menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat, dan destinasi wisata kelas dunia di Lombok Utara,” papar tim IOA pada buletinnya.
1.500 km ini akan dibagi menjadi delapan etape, dengan rute Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.
Memasuki Yogyakarta, 19 Pejuang melewati xx tempat wisata maupun iconic kota Pelajar ini, seperti Pantai Glagah, Patung Nyi Ageng Serang, Tugu Pensil, La Li Sa Farmer's Village, Monumen Tugu Yogyakarta, Museum Monumen Jogja Kembali, hingga Candi Prambanan.
‘Bu Nurhayati’, Legend Sepeda Indonesia Memimpin di Barisan Terdepan 1.500 km
Nurhayati, mungkin namanya sudah tidak asing di kalangan penggiat sepeda. Mantan pesepeda legenda yang akrab disapa Bu Nurhayati ini sempat menyabet gelar ‘Ratu SEA Games’ pada tahun 1997 karena capaian fantastisnya yang menyumbang lima medali emas, penyumbang emas terbanyak tahun itu untuk Indonesia.