Lestarikan budaya sehat, Pemkab Sukoharjo peringati Hari Jamu Nasional ke-16

photo author
- Rabu, 29 Mei 2024 | 21:25 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat peringatan Hari Jamu Nasional ke-16.  (Foto : Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat peringatan Hari Jamu Nasional ke-16. (Foto : Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo peringati Hari Jamu Nasional ke-16. Kegiatan digelar dalam bentuk workshop dan minum jamu bersama di gedung Menara Wijaya Pemkab Sukoharjo, Rabu (29/5/2024).

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, jamu telah dikenal sejak jaman nenek moyang sebelum pengobatan modern masuk ke Indonesia.

Secara tradisional dan turun temurun, nenek moyang Bangsa Indonesia telah memanfaatkan tanaman berkhasiat bagi kesehatan, khususnya dalam bentuk ramuan jamu.

"Sayangnya, sejak ilmu modern masuk ke Indonesia tradisi minum jamu mulai ditinggalkan. Banyak kampanye obat-obat bersertifikat yang mulai membuat masyarakat tidak lagi berminat terhadap jamu," ujarnya.

Baca Juga: Tim SAR Wonosobo temukan mayat Slamet yang hilang di Waduk Mrica Banjarnegara

Namun, pada masa penjajahan Jepang, tradisi minum jamu di Indonesia kembali populer berkat dibentuknya Komite Jamu Indonesia. Tahun 1974 hingga 1990 banyak bermunculan perusahaan yang memproduksi jamu. Pemerintah juga mulai memberikan pembinaan dan bantuan kepada produsen jamu.

Sejarah panjang pembuatan jamu di Indonesia sebenarnya berawal dari sebuah desa kecil di ujung perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri yang bernama Desa Nguter.

Saking terkenalnya Desa Nguter sebagai sentra penghasil jamu gendong, Pemkab Sukoharjo bersama warga setempat membuatkan sebuah patung Jamu Gendong berukuran besar tepat di jalan masuk Desa Gupit Nguter.

Patung mbok jamu yang memakai kebaya lurik yang sedang menggendong bakul yang berisi botol minuman jamu dan tangan kirinya menjinjing ember berisi air itu sekarang masih kokoh berdiri setinggi 1,6 meter.

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran usulkan Sapto Ongko jadi calon Bupati Kulon Progo

Patung tersebut kini menjadi ikon Kabupaten Sukoharjo yang berslogan Makmur.

Berita membanggakan untuk Indonesia datang dari Republik Botswana, dimana budaya Sehat Jamu (Jamu Wellness Culture) ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Penetapan tersebut diberikan organisasi Internasional Bidang Pendidikan, Ilmu pengetahuan dan Kebudayaan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam sidang di Kasane, Republik Botswana. Sidang tersebut berperan penting untuk menjaga keragaman budaya di tengah tantangan globalisasi.

Pengakuan UNESCO merupakan penghargaan yang luar biasa, karena yang dihargai adalah cara bagaimana orang Indonesia menjadi sehat.

Baca Juga: Pameran Lukisan Painting Explorer ke-3 'Negeri di Cloud', catat tanggal dan lokasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X