HARIAN MERAPI - Pengurus Dewan Jamu Indonesia (DIY) resmi dikukuhkan. Pengukuhan ini merupakan kali pertamanya dilakukan oleh Dewan Jamu Indonesia Pusat di RSA UGM Yogyakarta, Sabtu (2/9).
Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Mayjen TNI (Purn) Dr (H.C) dr. Daniel Tjen, Sp.S. kemudian langsung dikukuhkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs. Beny Suharsono. M.Si.
Daniel Tjen mengatakan, pelantikan kepengurusan Dewan Jamu Indonesia di DIY dari beberapa provinsi di Indonesia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memiliki keberpihakan pada jamu.
Baca Juga: Cerita misteri soal kepercayaan kain kafan orang meninggal bisa digunakan untuk pesugihan, benarkah?
"Yogyakarta kita pilih, karena komitmen dari Pemda, keberpihakannya pada jamu yaitu Bapak Gubernur DIY, makanya dituangkan dalam Perda," katanya.
Pelantikan pengurus Dewan Jamu Indonesia DIY tahun 2023-2026 ini berdasarkan Keputusan Umum Dewan Jamu Indonesia No 001/DJI/HK.17.04/2023, yang pertama dilakukan Dewan Jamu Indonesia Pusat.
"Ini merupakan tonggak sejarah dengan melantik kepengurusan Dewan Jamu Indonesia DIY. Setelah di Yogya, kita kan melantik kepengurusan di Jawa Timur, lalu di Bali dan daerah yang lain," tandasnya.
Beny Suharsono menambahkan, Pemda DIY mendukung penuh jamu. Terlebih sejak zaman Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, diatur pemanfaatan tanah kas desa.
"Sudah disampaikan pada Lurah di DIY tentang kewajiban tanah kas desa untuk memanfaatkan sebagian tanahnya dengan ditanami tanaman herbal," jelasnya.
Beny mengungkapkan, jamu merupakan sumber daya tradisional nyata di lapangan. Pasalnya, selama ini yang ada di ingatan hanya kimia saja, sehingga melupakan jamu padahal mudah didapatkan.
"Mulai dari sekarang kita gelorakan kembali jamu tradisional dan ada standardisasi. Kerja sama dengan perguruan tinggi dan guru-guru besarnya, dengan dipandu oleh Dewan Jamu Indonesia tentunya," harapnya.
Sebelum pelantikan, dilakukan Seminar Nasional, Pelatihan dan Pameran Jamu, Obat Modern Asli Indonesia, Warisan Budaya Bangsa untuk Kesehatan Berbasis Sains, Jumat 1 hingga Minggu 3 September 2023.*