Faktor penting lainnya karena letak geografis Kabupaten Sukoharjo berada ditengah dan menghubungkan satu dengan daerah lainnya.
Kendaraan pemudik yang masuk dimungkinkan mereka menjadikan Kabupaten Sukoharjo titik akhir perjalanan mudik. Selain itu juga sebagai jalur perlintasan saja dan melanjutkan perjalanan lagi ke daerah tujuan.
"Titik rawan kemacetan terjadi karena adanya penumpukan kendaraan pada waktu bersamaan dan peningkatan aktivitas masyarakat di pasar. Perlu dilakukan pengaturan lalu lintas disana oleh petugas," lanjutnya.
Khusus di depan pasar yang menjadi titik rawan kemacetan nantinya selain dilakukan pengaturan kepada pedagang dan pengunjung, petugas juga mengatur penataan parkir kendaraan.
Baca Juga: Inilah manfaat telur sebagai sumber protein hewani dalam MPASI, ini kandungan gizinya
Sebab dimungkinkan banyak kendaraan parkir sampai di luar pasar menggunakan badan jalan. Hal ini berdampak pada penyempitan jalan dan memperlambat arus lalu lintas kendaraan lainnya di jalan termasuk pemudik.
"Sedangkan terkait titik rawan kecelakaan nantinya selain ditempatkan petugas juga ada rambu petunjuk arah. Pemudik dan masyarakat umum ditekankan untuk mengatur batas kecepatan kendaraan disana. Jangan ngebut dan jangan berkendara ugal-ugalan. Apabila lelah dan mengantuk maka jangan memaksakan diri berkendara dan harus istirahat ditempat yang disediakan. Tetap patuhi rambu lalu lintas," lanjutnya.
Dishub Sukoharjo juga melakukan antisipasi terkait titik rawan kemacetan dan rawan kecelakaan dengan menyiapkan jalur alternatif.
Salah satunya dengan menghindari simpang tiga tugu Kartasura ke Jalan A Yani dengan menggunakan jalur simpang tiga parang tejo melalui Jalan Slamet Riyadi. Kendaraan pemudik dapat mengakses jalan tersebut baik dari Kartasura masuk ke Kota Solo atau sebaliknya. (*)