HARIAN MERAPI - Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mendorong tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan langkah cepat menurunkan harga sembako.
Inflasi yang menyentuh 7,40 persen disebabkan tingginya harga makanan pokok, minuman dan hasil tembakau. Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi secara khusus membahas itu dengan mengumpulkan TPID, Bulog, BI dan BPS.
"Inflasi salah satu fenomena yang kita butuhkan, namun jika tidak terkendali akan terjadi ketidakstabilan," kata Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi dalam pertemuan TPID, Jumat (23/2/204).
Baca Juga: Yusril: Ketidakpuasan Pilpres Selesaikan di MK, Bukan dengan Hak angket
Dalam pertemuan itu, disepakati upaya penurunan inflasi menyasar pada pemulihan harga sembako alias makanan, minuman dan hasil tembakau. Upaya tersebut harus linier dengan data riil perkembangan harga di pasaran.
"Perkembangan harga di pasar masih update secara realtime," katanya.
Selanjutnya Timotius Suryadi mengucapkan terima kasih kepada TPID yang sudah berkerjasama dengan Bulog dan Dinas Pertanian karena telah menciptakan progam unggulannya seperti Kenyang Tanpa Nasi dan Gerakan Pangan Murah yang mampu menjaga laju inflasi di Kabupaten Karanganyar.
“Diharapkan jangan sampai harga terlambat terlalu jauh dan untuk mengkomunikasikan dengan dinas terkait untuk mengecek data agar lebih update dan bisa dicarikan solusi untuk mengatasi inflasi yang ada,"ujarnya.
Kabag Perekonomian Setda Karanganyar, Sri Asih Handayani menyampaikan, ada sejumlah hal yang perlu dicermati terkait pangan yakni kenaikan harga beras, cabai dan bawang putih.
TPID berupaya menjaga stabilitas harga pangan dengan membuat sejumlah program. Salah satunya yakni program kenyang tanpa nasi dalam rangka mengurangi konsumsi masyarakat terhadap beras dengan memberikan alternatif pangan lokal seperti umbi-umbian.
Pihaknya akan berkolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dalam mengolah bahan pangan lokal.
Baca Juga: 210.944 tiket kereta api telah terjual untuk periode Lebaran 2024, buruan pesan
Selain itu ASN di Kabupaten Karanganyar juga akan disarankan untuk membeli produk UMKM non-beras guna mengawali mengaplikasikan program kenyang tanpa nasi. Pihaknya juga mendorong untuk menyajikan produk olahan non-beras saat acara dinas.