Dampak Exit Tol di Maguwoharjo Dipetakan, Dishub DIY Wacanakan Bundaran Besar

photo author
- Kamis, 1 Februari 2024 | 08:30 WIB
Sejumlah kendaraan melintasi jalur fungsional Tol Solo- Yogyakarta di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (21/12/2023). Jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta akan dibuka pada (22/12) pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB untuk kendaraan golongan I saat arus mudik Natal 2023.  (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Sejumlah kendaraan melintasi jalur fungsional Tol Solo- Yogyakarta di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (21/12/2023). Jalur fungsional Tol Solo-Yogyakarta akan dibuka pada (22/12) pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB untuk kendaraan golongan I saat arus mudik Natal 2023. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

HARIAN MERAPI - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mewacanakan pembangunan fasilitas bundaran atau putaran besar di kawasan jalan lingkar atau ring road utara Yogyakarta untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan saat Tol Solo-Yogyakarta beroperasi penuh.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Rizki Budi Utomo saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024), mengatakan wacana itu berdasarkan hasil studi manajemen lalu lintas bersama tenaga ahli.

"Kemarin dari studi itu analisisnya memang sebaiknya ada fasilitas seperti putaran besar di ring road tapi ini baru wacana dan itu nanti baru kami koordinasikan dengan Kementerian PUPR karena itu ada di jalan nasional semua," katanya seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Perumda BPR Bank Purworejo Diambil Alih LPS, Nasabah Tak Perlu Tergesa-gesa Menarik Uang Simpanan

Menurut Rizki, saat seluruh ruas Tol Solo-Yogyakarta terhubung, akan ada exit tol di Maguwoharjo atau dekat simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta sehingga arus tol akan masuk di ring road utara.

Pada 2027, kata dia, diperkirakan pembangunan seluruh ruas tol itu rampung dengan sebagian terhubung melayang (elevated) di atas ring road utara Yogyakarta.

Untuk mencegah kepadatan arus di ring road utara, lanjut Rizki, dibutuhkan rekayasa lalu lintas, antara lain dengan menutup simpang empat UPN.

Baca Juga: Dokter gadungan yang sempat bekerja di PSS Sleman itu akhirnya tertangkap

"Kalau enggak ditutup maka beban lalu lintasnya sangat besar sehingga di masa mendatang idealnya itu (simpang UPN) nanti ditutup," paparnya.

Saat simpang empat UPN ditutup, lanjut Rizki, seluruh arus kendaraan dari arah selatan maupun utara wajib belok ke arah kiri sehingga dibutuhkan dua bundaran atau putaran besar guna memfasilitasi arus dari dua arah itu untuk belok ke kanan.

"Fungsinya untuk arus kendaraan yang hendak berputar belok kanan. Tapi untuk putaran besar ini titiknya baru kita koordinasikan dengan Kementerian PU pusat karena itu kan lokasinya di jalan nasional semua," jelasnya.

Baca Juga: Jumlah warga miskin di Kulon Progo pada 2023 tercatat sebanyak 70.735 jiwa

Meski demikian, Rizki menilai dampak lalu lintas paling besar yang perlu diantisipasi adalah pada 2025 sampai 2027.

Selama periode itu, ruas Tol Solo-Yogyakarta fase terakhir diperkirakan belum tersambung secara melayang, namun telah beroperasi hingga exit tol Maguwoharjo.

Dengan demikian, arus kendaraan dari tol yang akan memadati ring road utara hingga barat perlu diantisipasi, terlebih masih ada sejumlah simpang empat yang tidak memiliki underpass seperti simpang empat UPN, simpang empat Condongcatur, hingga simpang empat Monjali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X