HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo kejar program penghijauan massal berupa penanaman pohon di sejumlah wilayah. Kegiatan dilakukan untuk penanaman kembali pohon yang sebelumnya tumbang akibat angin kencang.
Selain itu juga bentuk gerak cepat memperbaiki kondisi alam sebagai dampak cuaca panas ekstrem El Nino.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (22/1) mengatakan, Pemkab Sukoharjo memprogramkan penghijauan setiap tahun dengan penanaman pohon.
Baca Juga: Begini penilaian pakar mikro ekspresi terhadap penampilan Cak Imin pada debat cawapres
Namun pada tahun ini lebih ditingkatkan mengingat banyak pohon tumbang terdampak angin kencang beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut dikhawatirkan sangat berdampak pada lingkungan sekitar.
Penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon secara menyeluruh. Artinya tidak hanya di tengah kota saja, melainkan dipinggiran seperti di bantaran sungai dan perbukitan rawan longsor.
Penanaman dilakukan dengan berbagai jenis pohon yang berfungsi salah satunya sebagai penghijauan. Selain itu juga bentuk antisipasi terjadinya tanah longsor.
"Banyak pohon tumbang terdampak angin kencang akan segera kami ganti dengan penghijauan massal disejumlah wilayah. Penanaman pohon kembali dilakukan sebagai bagian dari perbaikan kondisi alam," ujarnya.
Baca Juga: Beternak ayam petelur elba menambah penghasilan, irit pakan, produktivitas dan harga jual tinggi
BPBD Sukoharjo sekarang sedang merencanakan program bersama pihak terkait dalam penanganan kekeringan sekaligus penghijauan di wilayah perbukitan kering di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Penanganan dilakukan secara bertahap dan tidak bisa instans karena membutuhkan proses panjang dan waktu lama untuk memperbaiki kondisi alam yang kering.
BPBD Sukoharjo memprogramkan penanganan kekeringan sekaligus perbaikan alam dengan berencana menanam pohon beringin secara massal. Penanaman pohon beringin dilakukan di wilayah perbukitan kering dalam jumlah banyak dan bertahap.
"Kenapa kami pilih pohon beringin. Pertama kami terinspirasi sosok peraih penghargaan Kalpataru dimana mampu menjadikan satu daerah kering menjadi hijau dan melimpah air dengan menanam seorang diri pohon beringin belasan tahun. Kedua, pohon beringin ini mampu menghijaukan dan memiliki tangkapan air yang banyak, ini sangat baik diterapkan di wilayah kering sehingga mampu menjaga kondisi air tanah sekaligus membantu warga di wilayah rawan kekeringan saat kemarau," lanjutnya.
Baca Juga: Begini penilaian pakar mikro ekspresi terhadap penampilan Cak Imin pada debat cawapres
BPBD Sukoharjo terkait rencana program tersebut sudah melakukan koordinasi dan paparan bersama pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Polres, Kodim 0726 Sukoharjo dan lainnya. Termasuk juga dengan BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup.
"Selama ini program penghijauan sudah sering dilakukan di wilayah perbukitan kering di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Tapi banyak pula tanaman yang mati dan hanya beberapa tumbuh subur sampai besar. Kenapa demikian karena memang disana wilayah kering dan minim air," lanjutnya.