Prof Gunawan pun sangat mengapresiasi predikat WTP yang telah diperoleh, karena ini sekaligus menjadikan UMY sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang memiliki Lazismu dan berpredikat WTP. Rangkaian acara, ada pula penyerahan buku laporan kerja.
Selain itu dijelaskan oleh Rozikan, dengan dilaksanakannya FGD yang melibatkan dekan dari berbagai fakultas serta pimpinan dari berbagai unit kerja, dapat memberi banyak manfaat.
Antara lain, dapat tersusun program-program baru untuk Lazismu UMY. Mengingat Lazismu baik di tingkat wilayah maupun di UMY memiliki sejumlah target baru.
Yakni, satu wilayah dapat diberikan bantuan dari berbagai sektor seperti ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga: Bank Sampah Induk Jogja Serap Residu Plastik dari RT-RW yang Tidak Laku di Pelapak
Adapun hasil dari FGD tersebut adalah mengakomodir usulan agar Lazismu UMY dapat lebih menjangkau masyarakat secara menyeluruh, salah satunya melalui pendanaan ekonomi kreatif.
Ide tersebut dicetuskan oleh Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Dr Ir Gatot Supangkat MS IPM. Menurutnya, pendanaan ekonomi dapat disalurkan dengan berbagai macam skema.
Termasuk pula melalui pengabdian masyarakat, sebab penguatan ekonomi menjadi penting.
Karena ekonomi merupakan salah satu pilar penopang kehidupan masyarakat di samping pendidikan.
Baca Juga: Tujuh Tersangka Kasus Mafia Bola Dilimpahkan ke Kejari Sleman, Satu Orang Lainnya Masih Buron
“Kami dari LPM UMY juga siap bersinergi dengan Lazismu UMY, setelah tersusun mekanisme pengabdian yang matang,” tandas Gatot.*