HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kota Yogyakarta memasang target dapat menambah delapan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang dapat dimanfaatkan warga untuk melakukan cetak dokumen kependudukan serta mendukung aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengungkapkan, mesin ADM sejalan dengan misi Pemkot Yogyakarta untuk memberikan layanan kependudukan secara digital dengan cepat, fleksibel dan murah.
"Mesin ADM ini bisa digunakan di luar jam operasional kantor. Sehingga bisa sewaktu-waktu dimanfaatkan untuk keperluan cetak dokumen kependudukan, kecuali cetak KTP," jelas Singgih saat memantau penambahan mesin ADM di Kemantren Jetis., Jumat (12/1/2024).
Baca Juga: Revitalisasi Hotel Legendaris di Malioboro Yogyakarta Masih Berjalan
Singgih menambahkan, mesin ADM secara bertahap akan ditambahkan di beberapa titik salah satunya di kemantren yang ada di Kota Yogyakarta guna memudahkan masyarakat dalam mencetak dokumen kependudukan.
"Sementara ini, mesin ADM memang baru ada di Kemantren Jetis, Kemantren Mergangsan, Mall Pelayanan Publik dan Dindukcapil Kota Yogyakarta. Tentunya nanti kita akan tambah lagi sesuai dengan animo masyarakat yang sudah menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD)," ujarnya.
Kepala Dindukcapil Kota Yogyakarta Sepri Sri Rezeki mengungkapkan, mesin ADM akan ditambah tahun ini yang ditempatkan di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY), Taman Pintar Kota Yogyakarta, Kemantren Wirobrajan dan Kemantren Danurejan.
Baca Juga: Polisi Tangkap Oknum Guru Konten Kreator Pelaku Pencabulan Terhadap Siswa SD Swasta di Yogyakarta
"Tingkat prosentase aktivasi IKD di masyarakat ternyata sangat tinggi. Sehingga target di Tahun 2024 akan ada 8 mesin ADM baru dengan target aktivasi IKD 25 persen," ungkapnya.
Walaupun animo masyarakat dalam melakukan aktivasi IKD cukup tinggi, namun ada wilayah yang masih terbilang rendah tingkat aktivasinya, yakni di Kemantren Umbulharjo. Untuk itu, Dindukcalil Kota Yogyakarta juga terus melakukan jemput bola agar prosentase aktivasi IKD di Kota Yogyakarta meningkat. Di mana awal Tahun 2024 dari 300 ribu penduduk Kota Yogyakarta, prosentase aktivasi IKD sudah mencapai 11 persen dan diharapkan akan terus bertambah.
"Masih minimnya prosentase aktivasi IKD ini karena masih banyak penduduk non permanen atau bukan domisili di Kota Yogyakarta. Selain itu ada faktor lainnya seperti banyak yang belum memiliki handphone android dan faktor lainnya," jelasnya.
Baca Juga: Diresmikan Bupati Sleman, Revitalisasi Taman Denggung dan Taman Layak Anak Habiskan Rp 4,6 Miliar
Ia menambahkan, untuk di Kemantren Jetis dalam sebulan sudah ada sembilan jenis dokumen yang dicetak dengan jumlah 248 kali cetak dokumen kependudukan yang didominasi oleh cetak dokumen kartu keluarga.
"Harapannya, dengan mesin ADM masyarakat lebih menghemat waktu dalam mencetak dokumen. Sehingga kapanpun mempunyai kepentingan untuk mencetak dokumen kependudukan dapat dilakukan secara mandiri lewat mesin ADM yang sudah disediakan," imbuhnya.
Warga Kemantren Jetis, yang juga merupakan Koordinator Kader Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA) Kelurahan, Sari Purwaningsih mengungkapkan, sangat terbantu adanya mesin ADM tersebut. Menurutnya, mesin ini sangat membantu bagi masyarakat Kota Yogyakarta maupun luar kota dalam urusan cetak dokumen kependudukan.