Revitalisasi Hotel Legendaris di Malioboro Yogyakarta Masih Berjalan

photo author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 09:00 WIB
Perkembangan proyek revitalisasi Grand Inna Malioboro di Jalan Malioboro Yogyakarta.  (Istimewa)
Perkembangan proyek revitalisasi Grand Inna Malioboro di Jalan Malioboro Yogyakarta. (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Grand Inna Malioboro, hotel legendaris di jalan Malioboro Yogyakarta yang dikelola Hotel Indonesia Group (HIG) masih dalam proses revitalisasi, sehingga mengharuskan operasional hotel ditutup untuk sementara waktu.

Revitalisasi secara besar-besaran ini dilakukan kedua kalinya sejak dibangun pada tahun 1908, setelah revitalisasi pertama tahun 1982 silam.

Atri Maryanti, Corporate Marketing & Communications Manager Hotel Indonesia Group mengutarakan, hotel berbintang yang memiliki nilai sejarah dan melekat dengan budaya Jawa ini merupakan hotel terluas di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta dengan luas 4,2 hektare.

Baca Juga: Proyek Revitalisasi dan Beautifikasi Dimulai, Grand Inna Malioboro Gelar Doa Bersama

"Saat ini proses revitalisasi sudah berjalan pada tahap rekonstruksi dan demolition di beberapa area, untuk beautifikasi hotel menuju wajah baru yang lebih modern, tanpa menghilangkan nuansa asli bangunan hotel dengan tetap mempertahankan budaya lokal, terutama seni budaya Jawa Yogyakarta, sebagai bangunan otentik hotel sejak awal dibangun," ujar Atri dalam keterangan tertulisnya di Yogya, Senin (15/1/2024).

Diharapkan, nantinya hotel akan tampil lebih modern, indah, elegan dan grande dengan sentuhan interior Jawa yang lebih mewah, seperti area facade bangunan, kamar, restaurant, interior dan eksterior keseluruhan bangunan berubah menjadi semakin elegan dengan mempertahankan nilai sejarah serta seni otentik budaya Jawa di tengah kota Yogyakarta, dengan konsep heritage yang tetap terjaga, sebagai bangunan cagar budaya Indonesia.

Tak hanya itu, lanjut Atri, beautifikasi hotel juga dilakukan relayouting terutama fasilitas pendukung, seperti ruang rapat, restaurant, kolam renang, lobby bahkan pintu masuk utama menuju hotel akan dirubah melalui jalan Abubakar Ali. Lalu, area utama heritage akan dikembalikan sesuai konsep pada masanya dengan sentuhan seni javanese elegance.

Baca Juga: Grand Inna Malioboro berubah jadi hotel bintang 5 Meru, renovasi butuh waktu 15 bulan

"Kemudian, pada struktur bangunan secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dan diharapkan pertengahan tahun 2024 akan selesai," sambungnya.

Hotel Indonesia Group (HIG) adalah pionir jaringan hotel dengan standar internasional di Indonesia. HIG merupakan anak perusahaan BUMN yang berkembang menjadi hotel operator untuk jaringan hotel milik BUMN di Indonesia dan memiliki tiga brand mulai dari hotel bintang tiga sampai bintang lima.

Meru adalah brand hotel bintang lima, merupakan brand tertinggi yang dioperasikan HIG, mempunyai makna dalam bahasa sanskrit kuno, berarti puncak atau gunung yang mengusung keindahan alam serta budaya asli Indonesia, sehingga mencerminkan daya tarik dan citra kekayaan Indonesia sebagai negeri yang diisi dengan banyaknya gunung merapi serta pegunungan di setiap kepulauannya.

Baca Juga: PT GMS Bantah Tudingan Penipuan dan Penggelapan Investasi Hotel di Yogyakarta

Truntum merupakan brand hotel bintang empat memiliki konsep modern dan elegan, diambil dari sebuah motif batik, berupa kelopak bunga bermakna cinta yang tumbuh kembali, menjadi sebuah simbol akan suatu cinta kasih tulus tanpa syarat, abadi dan semakin lama semakin subur.

Sedangkan, KHAS merupakan brand hotel bintang tiga mengusung konsep eco-premium dengan menawarkan karakteristik khusus dan istimewa dari masing-masing budaya yang dimiliki hotel daerah setempat. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X