Seluruh kejadian gawat darurat tersebut akan diberikan penanganan awal oleh tim primer, sebelum ditindaklanjuti oleh tim sekunder yang terdiri dari tim bantuan medis dan korps sukarela PMI di UMY.
“Kami juga memiliki tim konsultan yang diisi oleh para dokter, perawat dan dosen kesehatan sebagai tempat berkonsultasi bagi tim sekunder yang memberikan penanganan lanjutan bagi korban,” paparnya.
Ditegaskan pula oleh Afik, pelatihan tersebut menjadi langkah awal untuk memantik kesadaran masyarakat kampus sekaligus mensosialisasikan Code Blue Kampus agar tingkat kepedulian terhadap mitigasi kegawatdaruratan semakin meningkat.
Baca Juga: Gedung administrasi dan arsip di RS Panti Nugroho, Pakem Sleman terbakar
Dosen Ilmu Keperawatan UMY ini menambahkan, sistem Code Blue Kampus adalah sistem untuk jangka panjang dan berkelanjutan.
Pihaknya juga sudah menjadwalkan untuk melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke setiap fakultas di UMY. *