Hujan Masih Langka, Krisis Air Bersih Masih Berlanjut, Komunitas Kawula Seli TGG Bantu Air Bersih di Tepus Gunungkidul

photo author
- Kamis, 28 Desember 2023 | 15:52 WIB
Komunitas Kawula Seli TGG bantu air bersih di Pudak, Tepus, Gunungkidul.   (Bambang Purwanto)
Komunitas Kawula Seli TGG bantu air bersih di Pudak, Tepus, Gunungkidul. (Bambang Purwanto)

HARIAN MERAPI - Krisis air bersih di Kabupaten Gunungkidul terus terjadi menyusul kelangkaan hujan yang diprediksi turun pada akhir November ternyata meleset.

Beberapa wilayah yang sempat diguyur hujan deras satu kali, kembali kelabakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih harus membeli dari swasta menyusul kondisi tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Gunungkidul sudah berakhir untuk tahun anggaran 2023.

Komunitas Kawula Seli Tugu Golong Gilig (TGG) Yogyakarta melakukan bakti sosial membantu air bersih kepada 600 jiwa di Pudak Kapanewon Tepus, Gunungkidul.

Baca Juga: Usai bacakan putusan etik, Dewas KPK segera eksekusi Firli Bahuri, apanya yang mau dieksekusi ?

”Bantuan kami berikan untuk meringankan beban masyarakat dalam mengatasi persoalan air bersih,” kata Ketua Kegiatan Baksos H Medi Odem didampingi sesepuh komunitas Kukuh Santosa Kamis (28/12/2023).

Bantuan air bersih sebanyak 30 tangki kepada warga krisis air di Pudak Kapanewon Tepus ini diserahkan secara simbolis diterima Ketua RW Pudak Kasmudi dan langsung didistribusikan untuk 189 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 600 jiwa.

Pemberian bantuan dari komunitas ini didasari atas kesulitan masyarakat yang mengalami kesulitan air berkepanjangan.

Dampak El Nino menyebabkan terjadinya kelangkaan hujan yang berdampak kebutuhan air bersih bagi masyarakat semakin sulit.

Baca Juga: Wamenkominfo Nezar Patria ajak semua pihak kolaborasi kembangkan sistem AI nasional, ini manfaatnya

Dari keluhan masyarakat sudah lebih dari satu bulan masyarakat membeli air dari swasta. Karena itu dengan bantuan air ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang saat ini tengah dilanda kekurangan air bersih.

“Kami prihatin kesulitan air bersih terdampak kemarau panjang semakin terasa,” imbuhnya.

Dikatakan Kasmudi, kesulitan air bersih saat ini terjadi lebih panjang dibanding kemarau sebelumnya lantaran terjadi kelangkaan hujan.

Baca Juga: Jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dimakamkan sore ini, ini penjelasan Sinode GIDI

Sebagian besar warga yang kesulitan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari harus membeli. Karena itu dengan melakukan aksi bakti sosial droping air diharapkan dapat memperingan masyarakat dalam mengatasi kekurangan air bersih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X