Telan anggaran Rp 23,9 miliar, TPST Tamanmartani mampu olah sampah 80-90 ton per hari, ini teknologi yang digunakan

photo author
- Kamis, 21 Desember 2023 | 18:25 WIB
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo (kanan) meninjau sistem operasional pengolahan sampah di TPST Tamanmartani, Kalasan.  (Awan Turseno)
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo (kanan) meninjau sistem operasional pengolahan sampah di TPST Tamanmartani, Kalasan. (Awan Turseno)

Dijelaskan, total keseluruhan untuk pembangunan TPST Tamanmartani hingga pengadaan peralatan adalah sebesar Rp 23,9 miliar yang berasal dari beberapa sumber anggara. Yaitu DPUPKP Sleman, DLH Sleman, Dana Keistimewaan (Danais) dan APBD Sleman.

“Dana yang digunakan dari DPUPKP Rp 6,1 miliar, DLH dengan nilai kontrak Rp 7,1 miliar. Danais Rp 6,8 miliar dan APBD Rp 3,9 miliar, terang Epiphana.

Pada kesempatan tersebut, Kustini Sri Purnomo menegaskan, peresmian TPST Tamanmartani, sangat mendukung upaya pengolahan sampah dari hulu sampai ke hilir di Kabupaten Sleman.

Baca Juga: DK PBB tiga kali berturut-turut menunda pemungutan suara terkait resolusi Gaza, ini sebabnya

Artinya, dari penghasil sampah sampai dengan pemanfaatan sampah residu.

“Keberadaan TPST ini tentunya akan menjadi salah satu solusi penanganan sampah di Kabupaten Sleman yang selama ini menjadi persoalan,” katanya.

Dalam mengolah sampah menjadi RDF sebagai bahan bakar pabrik semen, Pemkab Sleman telah melakukan kerja sama dengan PT. Solusi Bangun Indonesia (SBI). Hal ini sebagai wujud komitmen Pemkab Sleman dalam melakukan pengelolaan sampah di Kabupaten Sleman secara paripurna.

Baca Juga: Tragis, Inter Milan tersingkir dari Piala Italia usai dipecundangi Bologna 1-2, ini hasil lengkapnya

Diharapkan, dengan beroperasinyaTPST Tamanmartani akan menjadi salah satu sarana pengelolaan sampah. Serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan seluruh masyarakat Sleman untuk mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri.

Peran serta masyarakat secara swadaya, diarahkan untuk mengelola sampah organik secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga diarahkan untuk menerapkan pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse dan recycle (3R).

Kustini juga berharap, masyarakat agar mengolah sampah layak jual dan layak daur ulang melalui kegiatan bank sampah dan sedekah sampah.

Baca Juga: Gus Miftah Bantah Berikan Uang Agar Tidak Pilih Anies-Muhaimin

Gerakan ini dapat diterapkan diseluruh padukuhan. Sedangkan di tingkat kalurahan, pengelolaan sampah di optimalkan melalui Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X