HARIAN MERAPI - Pintu air Dam Colo Nguter sudah dibuka sejak Sabtu (9/12) lalu dan sampai sekarang kondisi debit air disana masih rendah.
Akibatnya petani tetap mengeluh karena mengalami kesulitan air untuk mengairi sawah. Petani berharap mendapatkan sumber air dari aliran Sungai Bengawan Solo.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Senin (11/12/2023) mengatakan, pintu air Dam Colo Nguter secara resmi ditutup pada 16 Oktober 2023 untuk perawatan rutin satu tahun sekali.
Sesuai jadwal awal penutupan dilaksanakan selama satu bulan. Pintu air Dam Colo Nguter seharusnya sudah dibuka pada 16 November 2023 namun ditunda dari jadwal awal karena kendala kekurangan air dampak cuaca panas ekstrem El Nino dan peralihan awal masuk musim hujan.
Baca Juga: Paguyuban FH UGM Pagelaran 72 beri bantuan air bersih di dua kalurahan, begini harapan Pak Lurah
Pintu air Dam Colo Nguter akhirnya kembali dibuka oleh pihak pengelola Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) pada Sabtu (9/12) lalu.
Namun sejak dibuka sampai sekarang kondisi Dam Colo Nguter masih tetap kekurangan air. Debit air disana masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan petani.
Penyebab kondisi tersebut dikarenakan curah hujan rendah di daerah hulu tangkapan air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Kekurangan air tersebut dikeluhkan petani dan diluar kebiasaan setiap tahun.
"Setiap tahun rutin dilakukan penutupan dan dibuka kembali pintu air Dam Colo Nguter dengan kondisi sudah ada air saat dibuka. Tapi ini sejak ditutup bahkan dibuka lagi dengan jadwal yang sudah molor tetap saja air masih kurang dan debit air rendah. Jelas kondisi ini diluar kebiasaan dan dikeluhkan petani," ujarnya.
Baca Juga: Ayat-ayat Al-Qur’an tentang HAM, diantaranya hak persamaan dan kebebasan
Kondisi kekurangan air diharapkan petani tidak berlangsung lama. Petani meminta kepada BBWSBS untuk mengambil langkah cepat mengatasi kekurangan air dengan memanfaatkan sumber air dari aliran Sungai Bengawan Solo.
"Di atas Dam Colo Nguter ada sumber air yang bisa dimanfaatkan dari Sungai Bengawan Solo. Luapan air disana dapat membantu percepatan peningkatan debit air Dam Colo Nguter untuk dialirkan ke sawah petani melalui saluran irigasi," lanjutnya.
Jigong berharap dengan ketersediaan air dari Dam Colo Nguter petani baik dari Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen sampai Ngawi Jawa Timur bisa melakukan tanam padi serentak musim tanam (MT) I. Apabila terlaksana maka bisa menjadi jaminan panen padi serentak disejumlah daerah sekaligus membantu memenuhi kebutuhan stok pangan beras.
"Curah hujan diharapkan terus meningkat dan debit air Dam Colo Nguter bisa segera naik dan memenuhi kebutuhan petani," lanjutnya.