HARIAN MERAPI - Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional 12 Nopember 2023, maka simak lima sifat ayah dalam mendidik anak berikut ini.
Hari Ayah adalah hari untuk menghormati kebapakan, ikatan ayah, serta pengaruh ayah dalam kehidupan berkeluarga dan hidup bermasyarakat.
Di Indonesia, Hari Ayah dirayakan pada 12 November dan bukan hari libur umum.
Baca Juga: Kali Biru di pedalaman Raja Ampat jadi magnet bagi pengunjung, inilah surga dunia yang tersembunyi
Seorang ayah dikatakan terlibat dalam pengasuhan anak ketika ayah berinisiatif untuk menjalin hubungan dengan anak dan memanfaatkan semua sumber
dayanya baik afeksi, fisik, dan kognisinya.
Ketika seorang ayah memanfaatkan sisi emosionalitasnya ia akan terlibat dengan hangat ketika berinteraksi dengan anaknya.
Anak-anak adalah fotokopi atau pantulan sikap dari orangtua (ayahnya). Apa saja yang dilakukan oleh anak-anak sebagian besar adalah peniruan saja dari apa yang telah dikerjakan oleh kedua orangtuanya di dalam mendidiknya.
Adalah catatan penting dari pakar psikologi Dorothy Low Nolte yang memberikan gambaran bagaimana seharusnya orangtua memperlakukan anak-anak yang masih
dalam pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut:
Baca Juga: Wayang Kulit Lakon 'Harjuna Sasra Bahu' Meriahkan Puncak Salatiga Culture Event 2023
”Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia akan terbiasa menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, maka ia akan belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia akan belajar menaruh kepercayaan. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia akan menyayangi diri sendiri. Dan jika anak dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta kasih dalam kehidupannya”.
Di dalam mendidik anak-anak, seorang ayah harus memiliki beberapa sifat positif agar pendidikan terhadap anak-anak dapat berhasil dengan baik. Adapun sifat-sifat yang harus dimiliki tersebut adalah:
Pertama, ikhlas dan rela berkorban. Suatu aktifitas manakala tidak dilandasi perasaan ikhlas dan rela berkorban akan dirasakan sebagai sesuatu yang memberatkan.
Demikian juga dalam mendidik anak, ketika tidak dilandasi dengan rasa ikhlas dan rela berkorban akan dirasakan sebagai sesuatu yang memberatkan. Berbeda dengan mereka yang ikhlas dalam mendidik anak, yang melihat anak adalah
amanah dari Allah SWT yang harus dididik dengan penuh keikhlasan dan kerelaan berkorban.
Baca Juga: Nilai Pasar Transfer Yevhen Bokhasvilli Menurun, PSS Sleman Masih Cari Pemain Baru
Keikhlasan dan kerelaan dalam mendidik anak merupakan kunci keberhasilan perkembangan anak.