"Saya dapat barang sudah dengan harga tinggi dan dijual juga tinggi. Sudah dari sananya seperti itu mungkin pengaruh cuaca panas ini yang berdampak pada kekeringan lahan pertanian," ujarnya.
Joko Mulyono menjelaskan, untuk harga beras sekarang masih dijual tinggi Rp 14.000 per kilogram untuk jenis IR64 premium dan Rp 13.500 per kilogram untuk jenis IR64 medium. Sedangkan harga gula pasir juga masih tinggi Rp 15.000 per kilogram.
"Harga beras masih tinggi. Termasuk gula pasir. Saya sendiri pedagang kaget harga bisa tinggi padahal pemerintah sudah berusaha menurunkan dengan pembagian bantuan beras," lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, harga beras dipasaran masih tinggi pada kisaran Rp 13.500 per kilogram sampai Rp 14.000 per kilogram.
Baca Juga: Ketua Umum PDIP Megawati akan terima gelar HC dari Malaysia, ini yang ke-10 kalinya
Tingginya harga beras sudah terjadi dalam waktu cukup lama. Karena itu pemerintah pusat kemudian mengambil kebijakan dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu.
Bantuan cadangan beras pemerintah tahap II untuk bulan September 2023 sudah selesai disalurkan. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terdata dipastikan sudah menerima beras dari pemerintah. Beras tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Harga beras masih tinggi dan pemerintah sudah terus berupaya menekan salah satunya dengan penyaluran cadangan beras pemerintah," ujarnya.
Iwan menegaskan, tingginya harga beras sekarang tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukoharjo saja, melainkan juga di semua daerah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kemenhub Terbitkan Izin Operasi 'Whoosh' Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beras menjadi komoditas utama pangan yang dicari masyarakat. Namun demikian pemenuhannya terkendala karena tingginya harga.
"Masyarakat kurang mampu makanya mendapat bantuan cadangan beras pemerintah selama tiga bulan. Disisi lain Pemkab Sukoharjo juga berusaha membantu dengan menyediakan beras dengan harga murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM)," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo melihat kondisi beras di pasaran pada dasarnya mencukupi. Sebab lahan pertanian di Kabupaten Sukoharjo masih banyak yang ditanami padi. Hasil panen juga melimpah dan mampu terserap pasar.
Baca Juga: Film Petualangan Sherina 2 Dinilai Mampu Representasikan Keindahan Kalimantan Tengah
"Masalah muncul karena daerah lain di luar Kabupaten Sukoharjo juga butuh beras dan mereka mengambil beras dari petani Sukoharjo. Maka di sini hukum pasar berlaku," lanjutnya. *