HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui UPT Pengelolaan Taman Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta kembali mengadakan Kontes Roket Air.
Kegiatan yang diikuti 215 peserta dari 54 SMP dan SMA sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta dengan rentan usia 12-18 tahun ini digelar di Lapangan SMA Negeri 3 Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023).
Kontes Roket Air ini merupakan tahapan awal dalam rangka Kontes Roket Air Tingkat Nasional (KRAN) pada 11 November 2023 yang akan dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta.
Baca Juga: Nekat Beroperasi di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Skuter Listrik Malioboro Dirazia Petugas Gabungan
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengungkapkan, dari ratusan peserta akan diambil 20 peserta terbaik yang akan mewakili Taman Pintar Yogyakarta pada KRAN 2023.
“Kegiatan ini merupakan salah satu cara mengubah aktivitas anak-anak agar lebih produktif. sehingga membawa perkembangan wawasan dan bisa memfilter untuk anak lebih kreatif, berkreasi dan berinovasi,” jelas Yetti.
Dengan tema ‘Partisipasi Aktif Pelajar Mendukung Kemajuan Teknologi Kedirgantaraan Indonesia’, jenis kontes yang diselenggarakan adalah mode tembak sasaran, yaitu berupa lingkaran dengan sasaran tembak utama terletak di pusat lingkaran. Tujuannya untuk mendapatkan roket air yang meluncur dengan stabilitas yang baik dan tepat pada sasaran yang berjarak 60 meter dari titik peluncuran.
Baca Juga: Warga Ngalap Berkah dari Gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Nantinya penentuan pemenang berdasarkan jarak terkecil dari titik jatuh roket ke pusat sasaran dan diberikan kesempatan dua kali peluncuran.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan kontes roket air ini sangat luar biasa. Selain diadakan secara rutin setiap tahunnya, kegiatan ini juga mampu menambah daya tarik wisata, pendidikan dan budaya untuk berkunjung ke Kota Yogyakarta.
“Roket air tidak hanya sains, teknologi dan inovasi, namun juga didalamnya terdapat kreativitas anak untuk berkarya agar roket bisa terbang setinggi mungkin,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya, dalam pembuatan roket juga berpengaruh terhadap kreativitas seni. “Roket juga bisa dimodifikasi dengan dilukis dengan berbagai macam motif. Contohnya saja batik, sehingga memiliki estetika tersendiri,” katanya.
Baca Juga: Ludes dalam sekejab, warga berebut gunungan hasil bumi Selo Culture Festival 2023 di Sleman
Singgih berharap, peserta Kontes Roket Air 2023 tidak hanya ikut dan menyemarakkan kegiatan ini. Namun dalam prosesnya juga dimaknai dengan cita-cita para peserta yang tinggi, seperti saat meluncurkan roket mereka.