Padahal, biaya pengeboran rata rata 500 jutaan rupiah dan sebelumnya pakai penelitian dan design pakar.
Sementara sumur bor bantuan pihak ketiga dan swadaya cukup banyak yang berfungsi dengan biaya di bawah 100 jutaan rupiah.
Dengan demikian, Huda selalu wakil rakyat minta masalah kekeringan ini menjadi perhatian serius, karena kebanyakan wilayah kekeringan identik dengan wilayah miskin.
Pemerintah harusnya memperbaiki metode pemberian bantuannya, karena terlalu mahal dan banyak yang tidak berfungsi.
Baca Juga: Nekat Beroperasi di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Skuter Listrik Malioboro Dirazia Petugas Gabungan
Partisipasi warga harus diperhatikan, bisa dengan metode BKK ke desa atau metode lain.
Huda menambahkan mestinya wilayah kekeringan ini dipetakan dengan baik sekaligus roadmap solusinya.
Jangan dibiarkan bertahun-tahun seperti ini tanpa target jelas kapan penyelesaiannya.
Baca Juga: Pembangunan Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta Harus Melalui Asesmen
"Saya mengajak pemda untuk mengecek langsung berbagai sumur yang rusak maupun tidak operasional, agar bisa memperbaiki metode serta menyelesaikan kekeringan dengan baik," pungkasnya. *