"Prof Timbul itu teladan bagi banyak orang yang berani mengejar prestasi, dia ibarat sumber yang mampu memberi insprirasi bagi banyak orang," ucap Nuris begitu sapaan akrabnya usai pemakaman.
Rasa duka mendalam dan merasa kehilangan sosok panutan, guru, sahabat dan teman diskusi yang rendah hati dialami okeh Srikandi Pamerannya Jogja, Watie Respati.
"Beliau itu sangat mendorong para seniman untuk maju. Selain menjadi inspirasi Pak Timbul banyak membantu teman teman. Aku terus terang kehilangan seorang guru yang baru bulan kemarin membuka pameran kelompok Pat Pat 1," urai Watie.
Dalam pandangan Pematung Dunadi, Timbul Raharjo adalah aset putra daerah Bantul yang kreatif dan memiliki misi bagi kemajuan daerahnya.
Baca Juga: Kejaksaan Negeri Pati tetapkan 3 tersangka korupsi Bumdesma, diprotes pelapor, ini alasannya
"Sering kami berkolaborasi dan diskusi dengan beliau karena memiliki perhatian khusus dengan seni rupa. Meski Mas Timbul dari kriya. Saya kehilangan teman diskusi yang selalu memberi inspirasi segar," tutur Dunadi bernada sedih.
Timbul Raharjo menurut Pematung Enam Presiden Yusman, adalah sosok yang begitu rendah hati dan dapat menghormati pemikiran orang lain.
"Saya satu desa ketika KKN dulu di Samigaluh. Beliau memiliki semangat pengabdian yang luar biasa. Dan itu banyak memberi perhatian juga kemajuan untuk kampung Kasongan," ucap Yusman.
Profesor Timbul Raharjo meninggalkan seorang istri Ani Faiqoh dan dua anak Magistyo Tahun Mas Raharjo dan Wangi Bunga Raharjo. Selamat jalan Prof Timbul. *
