food

Bolehkah Mengonsumsi Minuman Energi saat Mudik? Jawabannya Boleh, Asal....

Minggu, 24 April 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi seorang pria mengantuk (ANTARA/Pixabay)

 

JAKARTA, harianmerapi.com - Para pemudik boleh mengonsumsi minuman energi atau energy drink demi mencegah kantuk selama perjalanan atau aktivitas mudik, namun harus bijak.

"Pada dasarnya, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," kata pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail, Minggu (24/4/2022).

Menurut Irtya, minuman berenergi memiliki efek samping yang berbeda-beda bergantung dari kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi karena mengonsumsi minuman ini yakni sakit kepala, sembelit, iritasi sampai dengan kecanduan.

Baca Juga: Start dari Posisi 18, Enea Bastianini Bertekad Tampil Maksimal

Dia mengatakan, minuman berenergi memang dapat membantu menghilangkan kantuk dan lelah, tetapi efek setelahnya justru dapat menyebabkan perasaan lelah yang berkali-kali lipat.

Dari sisi komposisi bahan yang digunakan, minuman berenergi biasanya mengandung kafein untuk merangsang fungsi otak dan meningkatkan kewaspadaan serta konsentrasi.

Tetapi, semakin banyak kandungan kafein yang Anda konsumsi maka dapat berisiko menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang bisa membahayakan kesehatan selama di perjalanan.

"Jumlah kafein yang disarankan 400 mg per hari, sehingga para konsumen perlu untuk mengecek label pangan terutama kandungan kafein pada energy drink untuk meminimalisir efek samping yang mungkin terjadi," saran Irtya.

Baca Juga: Tips Merias Diri Supaya Tampil Menawan saat Lebaran

Selain kafein, minuman ini biasanya mengandung gula, turunan asam amino seperti taurine, herbal dan vitamin. Kepada masyarakat, khususnya penyandang diabetes, Irtya mengingatkan agar memperhatikan kandungan gula dalam minuman.

Peningkatan gula darah secara tiba-tiba memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Untuk pasien diabetes, Irya menyarankan minuman berenergi rendah gula atau tanpa gula sama sekali.

Terkait jumlah kandungan kafein dalam minuman berenergi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK. mengatakan, ini bisa melebihi 1600 mg atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan pakar kesehatan.

Baca Juga: Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Cerah Berawan, BMKG : Jakarta dan Manokwari Hujan Ringan

Sementara untuk gula, umumnya sekitar 40 gram, yang artinya pengonsumsi minuman energi hanya boleh menambah 10 gram lagi untuk mencukupi kebutuhan harian. Merujuk pada Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula harian per hari sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per orang per hari.

Halaman:

Tags

Terkini