HARIAN MERAPI- Mudik dan berkunjung ke kawasan Kota Santri Ponorogo pastikan Anda mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Gontor 1 yang jaraknya kurang lebih 10 kilometer arah tenggara dari pusat kota Kabupaten Ponorogo.
Anda akan disuguhi untuk menikmati suasana religi dan alam pedesaan di sekitar pesantren Gontor ini.
Ibarat kawasan kota dalam desa bisa kita nikmati luasnya area persawahan di desa-desa sekitar Ponpes Gontor Pusat ini.
Baca Juga: 5 tempat wisata di Banyuwangi paling direkomendasikan untuk liburan lebaran
Ketika keliling kawasan, Anda jangan lupa mampir warung yang ada untuk menikmati makanan khas Ponorogo, yaitu nasi pecel yang bisa dibungkus dan dimakan di tempat sekitar Pondok Modern Gontor.
Setidaknya ada tiga desa yang berhimpitan dengan kompleks Gontor ini dan sebagian warga menjual nasi pecel yang super enak dan menyesuaikan selera kita masing-masing.
Desa itu antara lain, Desa Gontor, Desa Nglumpang berada di sebelah timur dan Desa Gandu di sebelah barat Ponpes Gontor.
Nasi pecel banyak dijual di sebagian rumah warga, selain laris dibeli oleh warga juga tidak sedikit wali santri atau pengunjung luar kota datang ke Gontor ini, untuk sarapan.
Baca Juga: Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan meninggal di kamar kos, UMY lalu lakukan screening TBC
1. Nasi Pecel Mbah Sam, nasi pecel ini dijual di meja kecil bersama lauk tempe goreng dan lauk piya-piya berbahan tepung.
Pecel Mbah Sam ini sudah lama ada sejak belasan tahun lalu.
Ia berjualan di depan rumahnya utara perempatan Desa Nglumpang Kecamatan Mlarak, Ponorogo tepatnya di timur Ponpes Gontor dan buka pagi hari.
2. Nasi Pecel Mbah Setu di utara lapangan Desa Gandu sebelah barat Ponpes Gontor. Nasi pecel ini juga buka pagi hari dan lauk khasnya adalah peyek rebon dan ada mie gorengnya.