Adab dan kewajiban terhadap Al-Qu’ran

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

HARIAN MERAPI - Adab ialah sikap dan perilaku yang sopan, hormat, dan sesuai dengan norma-norma sosial dan agama. Adab terhadap Al-Quran adalah sikap dan perilaku yang sopan
dan hormat terhadap kitab suci Al-Quran.

Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan: Pertama, adab membaca Al-Quran: (1) Bersuci: sebelum membaca Al-Quran, pastikan dalam keadaan suci dan bersih, (2) Menggunakan tempat yang layak: Al-Quran harus diletakkan di tempat yang layak dan hormat,

(3) Membaca dengan tartil: baca Al-Quran dengan tartil dan perlahan-lahan, dan (4) Menggunakan tajwid yang benar: baca Al-Quran dengan menggunakan tajwid yang benar.

Baca Juga: UMY selenggarakan Launching Sustainability Report 2024, empat Wakil Rektor UMY paparkan poin-poin SDGs

Kedua, adab menghadapi Al-Quran: (1) Menghormati Al-Quran: hormati Al-Quran sebagai kitab suci yang mulia, (2) Tidak Menyentuh Al-Quran dengan Tidak Suci: Jangan menyentuh Al-Quran jika Anda tidak dalam keadaan suci,

(3) Tidak Meletakkan Barang di Atas Al-Quran: Jangan meletakkan barang di atas Al-Quran, dan (4) Menggunakan Sarung Al-Quran: Gunakan sarung Al-Quran untuk melindungi dan
menghormati kitab suci.

Ketiga, adab mempelajari Al-Quran: (1) Mempelajari dengan Sungguh-Sungguh: Pelajari Al-Quran dengan sungguh-sungguh dan tekun, (2) Menggunakan Guru yang Berpengalaman: Cari guru yang berpengalaman dan berkompeten dalam mengajar Al-Quran,

(3) Mengamalkan Ajaran Al-Quran: Amalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami adab terhadap Al-Quran, seseorang dapat meningkatkan kesadaran dan penghormatan terhadap kitab suci ini.

Baca Juga: Ramai Ikan Hiu Goreng Jadi Penyebab Keracunan di Kalbar, Kepala BGN Sempat Bikin Kontroversi Menu Serangga di Awal MBG

Setidaknya ada enam kewajiban seorang muslim yang harus dilakukan terhadap
Kitab Suci Al-Qur’an sebagai Kitab Suci; yakni:

Pertama, meyakini kebenaran Al-Qur’an. Ini adalah kata kunci bagi setiap muslim, sebagaimana firman-Nya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah; 2:2).

Kedua, membaca Al-Qur’an. Setelah meyakini kebenarannya maka umat Islam diperintahkan untuk membacanya. Firman Allah SWT: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (QS Al-‘Alaq; 96:3).

Iqra’ di dalam ayat ini berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri ciptaan-Nya, bacalah alam sekitar, bacalah tanda-tanda zaman, sejarah perjalanan hidup manusia, diri sendiri, baik yang tertulis (ayat-ayat qauliyah) maupun tidak tertulis (ayat-ayat kauiniyah). Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Bacalah kalian Al-Quran, karena pada hari kiamat Al-Qur’an datang menjadi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Perajin rotan Trangsan mengeluh, pasar dalam negeri dan ekspor sepi

Ketiga, memahami kandungan Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an hendaklah disertai dengan kehadiran kalbu, memahami maknanya, dengan kekhusyukan hati serta merasakan sedang bercakap-cakap/berdialog dengan Allah SWT melalui Al-Quran.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Anak sumber kebahagiaan orang tua

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X