Cetakan eggroll (semprong) dipanaskan menggunakan api kecil dan dioleskan sedikit mentega. Lalu proses mencetak adonan sesuai takaran, yaitu satu sendok makan dan digulung menggunakan sumpit. Cara ini diulangi hingga adonan habis.
Eggrol Lele Uwi Ungu yang sudah matang bisa dikemas menggunakan wadah khusus, misalnya wujud toples. Para santri pun antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan tersebut.
Selain pelatihan pembuatan Eggroll Lele Uwi Ungu, tim PkM dosen UMBY tersebut juga memberikan bantuan berupa alat-alat produksi eggroll kepada Panti Asuhan Rumah Sajada berupa kompor, cetakan eggroll dan contoh produk, yang diterima langsung oleh perwakilan pengurus.
“Penyerahan bantuan ini sebagai upaya tim PkM untuk memfasilitasi Panti Asuhan Rumah Sajada agar bisa memproduksi Eggroll Lele Uwi Ungu secara mandiri,” ungkap Dr Tamaroh.
Ditambahkan, dengan adanya bantuan alat-alat tersebut, diharapkan pula para santri maupun pengajar yang berada di Rumah Sajada dapat membuka usaha kecil-kecilan dari keterampilan yang telah diperoleh.
Sementara itu, Umi Ifa sebagai salah satu pengurus PA-PP Rumah Sajada mengungkapkan, pelatihan membuatan eggroll dengan penambahan tepung uwi ungu dan daging ikan lele, memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi santri-santrinya.
“Eggroll sebagai makanan camilan dapat diperkaya dengan protein yang berasal dari ikan lele, semakin khas lagi ada tambahan tepung uwi ungu yang kaya antioksidan,” paparnya.
Menurut Ifa, semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh tim PkM dosen UMBY juga bisa menjadi contoh nyata, bagaimana ilmu pengetahuan maupun keterampilan bisa diterapkan secara langsung untuk membantu masyarakat.*
