Beri anak buah tanpa campuran makanan lain, ini alasannya menurut ahli gizi

photo author
- Kamis, 8 Februari 2024 | 11:30 WIB
Ilustrasi - Seorang warga memilih buah-buahan di salah satu lapak penjualan buah di Mataram, NTB.  (FOTO ANTARA/Budi Afandi)
Ilustrasi - Seorang warga memilih buah-buahan di salah satu lapak penjualan buah di Mataram, NTB. (FOTO ANTARA/Budi Afandi)



HARIAN MERAPI - Biasakan anak-anak mengonsumsi buah apa adanya, tanpa diberi campuran makanan lain.


Ini penting agar anak terbiasa makan makanan buah asli tanpa campuran makanan lain.


Demikian disampaikan ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen sebagai respons dari pertanyaan tentang penyajian buah yang dicampur bahan lain, seperti es krim atau yogurt bagi anak.

Baca Juga: Begini cara menghilangkan bekas luka yang membandel

"Tujuan kita memberikan makan anak itu kan tidak semata-mata hanya karena anak itu bisa makan, punya nutrisi, tetapi juga anak ini mempunyai cetak biru. Artinya, dia akan menentukan referensi dan preferensi makannya," ujar Tan dalam siaran berjudul “Yang Manis Anaknya, Bukan Makanan dan Minumannya” yang ditayangkan di akun instagram resmi Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Rabu.

 

Dia menilai kebiasaan makan buah atau sayur yang dicampur bahan-bahan lain adalah kebiasaan makan yang diadopsi dari luar negeri, sebagai efek dari globalisasi.

"Banyak orang kekinian itu kan makan sayur versi bule. Ya, pakai mayones lah, pakai Thousand Island lah," katanya.

Dia menjelaskan, apabila anak tersebut biasa diberikan buah yang sudah dicampur dengan bahan-bahan tambahan lainnya, anak tersebut akan merasa harus memakan buah dengan cara tertentu. Misalnya, buah harus dimakan dengan yogurt atau harus disajikan sebagai salad.

Baca Juga: KAI Daop Semarang Pastikan Ketersediaan Tiket Libur Imlek 2024 

"Jadi, anak tidak mengenal momen ketika dia itu makan buah apa adanya. Padahal, kebiasaan ini dibawa sampai dewasa," katanya.

Namun, dia mengingatkan bahwa, konsumsi buah tersebut juga tetap harus secukupnya, dan tidak berlebihan.

"Misalnya, semua orang boleh makan durian, tetapi kalau duriannya mukbang atau makan banyak ala Korea. Satu buah, bukan satu butir. Ya, klenger (lemas) dia," katanya.

 Baca Juga: Ahok Sebut Konteks Jokowi Tidak Bisa Kerja Dipotong

Selain itu, kata dia, konsumsi buah perlu dikonsultasikan kepada dokter, agar tidak mengganggu kesehatan apabila ada masalah, seperti hipertensi dan diabetes.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X