Pengalaman horor Arini KKN di Alaswangi 1: Rombongan sampai lokasi saat adzan Maghrib

- Rabu, 1 Februari 2023 | 17:10 WIB
Ilustrasi pengalaman horor Arini KKN di Alaswangi 1: Rombongan sampai lokasi saat adzan Maghrib (Sibhe)
Ilustrasi pengalaman horor Arini KKN di Alaswangi 1: Rombongan sampai lokasi saat adzan Maghrib (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman horor Arini KKN di desa Alaswangi 1

Rombongan sampai ke lokasi KKN saat terdengar adzan maghrib

Bagaimana sambutan warga setempat?

Baca Juga: Pengalaman horor Didin pulang nonton televisi di rumah Mbah Wryo 1: Ditakut-takuti akan melewati kebon kosong

Arini mulai sibuk mempersiapkan kebutuhannya untuk mengikuti program pengabdian di sebuah desa atau lebih sering disebut KKN.

Arini bersama delapan teman lainnya yang berasal dari jurusan berbeda tergabung dalam satu kelompok bernama Cemara
02.

Setiap anak berasal dari jurusan yang berbeda itulah sebabnya mereka belum saling mengenal.

Sehari sebelum keberangkatan, mereka kumpul bersama untuk sekadar membahas persiapannya menuju desa Alaswangi.

Angga yang saat itu menjabat sebagai ketua mulai membuka obrolan demi obrolan.

Menurut Angga, desa yang nantinya mereka kunjungi merupakan desa yang sudah lama mengasingkan diri, karena penduduk desa tidak ingin mendapat pengaruh dari luar.

Baca Juga: Pengalaman horor Didin pulang nonton televisi di rumah Mbah Wryo 2: Ternyata benar, ada hantu yang menghadang

Namun, dengan usaha dan kerja keras pejabat kampus akhirnya para penduduk desa Alaswangi bisa menerima tim KKN Cemara 02.

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, dua mobil berangkat menuju desa Alaswangi.

Mobil pertama diisi oleh Arini, Dilar, Lulu, dan Rahina sedangkan mobil kedua diisi oleh Angga, Vita, Neli, dan Sandi.

Perjalanan menuju desa Alaswangi membutuhkan waktu
sekitar tujuh jam, melewati jalan tol, pengunungan, jalan desa, dan yang terakhir menyeberangi sungai.

Tentu saja mobil mereka tidak bisa digunakan untuk menyeberangi sungai, oleh karena itu mobil mereka ditinggal di sebuah desa bernama Purwoasri.

Halaman:

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X