HARIAN MERAPI - Pamor keris dari batu meteor menjadi salah-satu penanda atau ciri dari sebilah keris sepuh atau lama.
Sebab, hanya dengan batu meteor itu para mpu zaman dahulu menghiasi keris buatannya.
Sebelum ada batu meteor, keris dibuat tanpa pamor yang kemudian disebut keris pengawak waja. Dan, karena itu keris pengawak waja dianggap lebih tua dari keris-keris yang sudah berpamor.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Besok 1 Februari 2023, saatnya mencari peluang menghasilkan uang di luar negeri
Sementara itu, batu meteor yang jatuh dari langit dipercaya keramat. Campuran batu meteor yang berasal dari langit itu memunculkan pemahaman keris sebagai simbol manunggaling kawula lan Gusti.
Batu meteor sebagai Bapa Akasa, dan besi dianggap simbol Sang Ibu Bumi.
Sejak zaman Mataram Hindu abad 8 Masehi batu meteor mulai digunakan sebagai bahan pamor, dan ada banyak jenisnya.
Keberagaman batu meteor itu lalu menjadi penanda untuk memperkirakan tangguh atau asal pembuatan sebilah keris.
Baca Juga: Ganjar Pranowo musnahkan 9,7 juta batang rokok ilegal, kalau perlu izin, urus baik-baik
Namun dari sekian keris berpamor batu meteor yang pernah ada, keris dengan pamor batu meteor asal Prambanan disebut-sebut paling istimewa.
Keris dengan pamor batu meteor dari Prambanan dinilai lebih kempel atau padat dan mubyar atau gilap.
Disebut batu meteor Prambanan karena batu angkasa ini jatuh dari langit di Prambanan pada zaman Sunan PB III (1749-1788).
Jatuhnya batu meteor di kawasan Prambanan menjadi peristiwa keramat dan menggegerkan.
Baca Juga: Keris Wahyu Tumurun pamor batu meteor Prambanan, istimewa dan langka, banyak diburu karena tuahnya
Batu meteor itu sangat besar, dan kejatuhannya menimbulkan kubangan yang sangat luas dan dalam.