HARIAN MERAPI – Perburuan keris bertuah kepemimpinan sebagai pusaka atau sipat kandel, biasanya marak terjadi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres), dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Hal itu karena sebilah keris pusaka atau piandel bertuah kepemimpinan masih dipercaya mampu memberi sugesti meraih kemenangan di Pilpres atau Pileg.
Kepercayaan terhadap keris bertuah kepemimpinan sebagai pusaka atau piandel menghadapi Pilpres dan Pileg, tidak lepas dari tradisi masa lalu zaman kerajaaan.
Baca Juga: Warunk Upnormal dulunya ramai, kini dikabarkan banyak yang tutup cabang: ada apa?
Seperti diketahui, khazanah budaya Jawa mengenal ragam keris yang dibedakan sesuai fungsi, peruntukan, dan makna.
Terkait Pilpres dan Pileg, tentu saja ragam keris bertuah kepemimpinan menjadi yang paling banyak diburu.
Sementara itu, ada banyak keris bertuah kepemimpinan yang semuanya harus sesuai dengan karakter pemiliknya.
Beberapa keris bertuah kepemimpinan, antara lain Sabuk Inten, Sengkelat, Sekar Tinandu, Megantoro, dan banyak lagi.
Baca Juga: Ide jualan dessert box ketan durian lumer tanpa oven dan mixer: bisa pakai rice cooker
Adapun pamornya bisa junjung drajat, singkir, lar gangsir, tangkis, blarak sineret, hingga wahyu tumurun, dan lainnya.
Kesemua keris bertuah kepemimpinan banyak dicari oleh mereka yang sedang mencari pangkat dan jabatan.
Tidak kecuali bagi mereka yang akan bertarung di Pilpres dan Pileg.
Dan, dari semua ragam keris bertuah kepemimpinan itu, Keris Sabuk Inten dengan pamor Wahyu Tumurun menjadi salah keris paling diminati.
Baca Juga: Mengapa bangun tidur bau mulut, ini penjelasan dokter