HARIAN MERAPI - Cara memilih keris yang cocok dan sesuai kebutuhan seolah tampak gampang. Namun, sebenarnya ada hal mendasar yang menentukan keris itu bisa bermanfaat atau tidak.
Umumnya orang memilih sebilah keris hanya karena faktor estetika atau keindahan bentuk dan pamornya.
Bisa pula orang memilih keris karena percaya ada kekuatan gaib atau khodam di dalamnya.
Baca Juga: PSIM Jogja jamu Persela Lamongan pada Liga 2 sore ini, ini prakiraan formasi awal tuan rumah
Cara tersebut tidak salah, karena hal itu tergantung kebutuhan dan kemantapannya.
Namun, memilih keris agar bisa bermanfaat ada caranya. Setidaknya, agar keris tidak sekadar menjadi benda klangenan.
Pemerhati keris di Bantul, Ki Sugiyono mengatakan memilih keris agar bermanfaat tidak bisa hanya karena suka atau tidak. Melainkan, harus paham apa kebutuhannya.
Dia menjelaskan, bahwa keris dibuat dari besi pilihan atau tosan aji dengan proses penempaan yang sangat rapi.
Sang Mpu mengerjakan ricikan keris sesempurna mungkin agar memenuhi unsur eksoteri yang indah.
Tidak hanya menggarap keris dari faktor fisik bendanya, namun juga dari aspek isoteri dengan memanjatkan doa-doa.
Menurut Ki Sugiyono, semua proses pembuatan keris itu kemudian mempengaruhi tuah keris yang dihasilkan.
Dan, dari semua proses pembuatan itu keris menjadi memiliki makna yang tersirat atau nilai filosofi.
Baca Juga: Syekh Yusuf Qaradawi wafat, Haedar Nashir: dunia kehilangan ulama besar yang moderat dan maju