Tiba-tiba Wahyu kaget, "Eh, Kang. Kita tadi bertujuh saja kan? Ini kok di foto ada delapan orang?"
" Ahh, masa mana lihat, mungkin kamu salah lihat." kata Aryo sambil merebut HP Wahyu.
Mata Aryo terbuka lebar menghitung dan memastikan jumlah orang di dalam foto.
"Benar juga, ini kok jadi delapan orang? APD kita ada list birunya, ini ada satu yang pakai APD putih polos." lanjut Aryo.
Benar saja di dalam foto itu memang terlihat ada delapan orang. Ada satu orang mengenakan APD putih polos.
Karena seluruh badan dan wajah tertutup APD tentu saja mereka tidak bisa mengenali siapa yang menggunakan APD putih polos itu.
Aryo bisa memastikan bahwa dia datang bertujuh dengan timnya. Lalu siapa yang ikut memakamkan jenazah Pak Kyai?
"Duh,, merinding aku Kang. Padahal dia ada di sampingku, tp karena fokus memakamkan jenazah aku tidak memperhatikan siapa dia. Badan dan wajahnya juga tertutup APD." jawab Wahyu.
"Sudah, sudah tidak apa-apa. Pak Kyai orang yang baik. Mungkin ada yang ingin membantu proses pemakamannya."
"Kita doakan semoga Pak Kyai husnul khotimah dan keluarganya tidak ada yg tertular. Amin." jawab Aryo menenangkan Wahyu. -Semua nama samaran - (Seperti dikisahkan Indri Astuti di Koran Merapi) *