harianmerapi.com - Merasa punya waktu luang banyak, Bu Sar mengisi waktunya dengan kegiatan positif. Bergabung dengan kelompok Pangrukti Laya di RW-nya.
Sebuah kegiatan yang kurang disukai banyak orang. Maklum, tugas pokoknya adalah merawat jenazah. Dari memandikan sampai mengkafani.
Tiga tahun aktif di kegiatan sosial tersebut, beberapa pengalaman mistis dialami Bu Sar.
Baca Juga: Sifat-sifat Istri yang Memperlancar Nafkah Suami, Salah Satunya Istri yang Pandai Bersyukur
Tidak membuatnya takut, justru membuat dia lebih mantap menjalaninya. Menjadikan Bu Sar lebih faham dengan ungkapan ‘sangkan paraning dumadi’. Kemana orang akan pergi sesudah mati.
Kejadian pengalaman mistis dia alami pertama kali, satu tahun lalu. Saat itu Bu Sar duduk sendirian di teras rumahnya.
Tiba-tiba datang Bu Nastiti, tetangganya yang rumahnya di ujung kampung.
"Bu, nyuwun pamit nggih. Dalem badhe kesah,: ujar Bu Nastiti. Bu Nastiti adalah seorang ibu beranak empat yang masih kecil-kecil.
Baca Juga: Cerita Lucu Tabrakan Sepeda Motor dengan Kakak Kandung Sendiri dan Menjelajah Harga Angkringan
"Lho mau kemana, Bu? Anak-anak nggak ada yang ikut?" tanya Bu Sar.
Namun yang ditanya pergi begitu saja. Meninggalkan Bu Sar yang gusar. Betapa tidak? Sore hampir Mahgrib pergi sendirian.
Bagaimana dengan anak-anaknya? Sedangkan Pak Bugang, suami Bu Nastiti, jam segitu pasti belum pulang kerja. Begitu fikir Bu Sar.
Satu jam kemudian dari Balai RW terdengar kenthongan ditabuh orang. Pertanda ada sripah atau kabar orang meninggal.
Disusul kemudian suara pengeras suara Masjid setempat. Menginformasikan, jika Bu Nastiti meninggal dunia. Perempuan tersebut memang sudah lama mengidap sakit jantung.
Baca Juga: Cerita Lucu ke Cirebon Bawa Oleh-oleh Buatan Cirebon dan Kepuasan Saat Tulisan Dimuat di Media