"Innalillahi wainnailaihi roji'un, Pak Kyai Rosyid meninggal, Yu. Beliau positif covid. Kita diminta segera menyiapkan pemakaman." kata Aryo.
"Innalillahi wainnailahi roji'un, aku panggil teman-teman untuk bersiap Kang." jawab Wahyu sigap.
Pukul 11 malam Aryo dan 6 temannya sudah siap dengan APD lengkap.
Baca Juga: Kisah misteri lantai 29 hotel di Tangerang 3: Dikejutkan bola mata merah darah di lubang pintu
APD mereka berwarna putih dengan list biru di bagian dada dan punggung.
Liang lahat untuk Pak Kyai pun sudah siap. Tak lama kemudian ambulance yang membawa jenazah tiba.
Dengan sigap Aryo dan tim menggotong peti jenazah Pak Kyai yang sudah dibungkus rapat. Tentu saja agar virus tidak menular.
Aryo dan timnya sebenarnya merasa aneh karena jenazah Pak Kyai terasa ringan sekali, berbeda dengan jenazah lainnya.
Mereka seperti membawa peti diatas angin.
Proses penggalian hingga penimbunan tanah pun terasa sangat ringan dan cepat selesai.
Baca Juga: Kisah misteri lantai 29 hotel di Tangerang 4: Di belakang pot ada bunga makam yang sudah kering
Namun karena fokus menjalankan tugas, mereka tidak ambil pusing dengan hal ini.
Singkat cerita lroses pemakaman selesai, setelah mendoakan jenazah Aryo dan tim segera meninggalkan lokasi pemakaman dan kembali ke posko relawan.
"Alhamdulillah, walaupun tengah malam pemakaman lancar ya Kang." kata Wahyu sambil melihat-lihat dokumentasi pemakaman di HPnya.
"Iya, aku merasa pemakaman malam ini sangat ringan, padahal seharian tadi kita belum istirahat lho." jawab Aryo.